Golkar Pede Berpeluang di Pilkada Jabar, Ini Alasannya

Golkar Pede Berpeluang di Pilkada Jabar, Ini Alasannya

CIREBON – Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi memiliki peluang besar untuk menang di pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018. Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Cirebon, Diah Irwany Indriyati. Hal tersebut, kata Diah, berdasarkan beberapa hasil survei yang menunjukkan masyarakat puas terhadap kepemimpinan Deddyi Mizwar di Pemprov Jawa Barat, maupun Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta. “Jawa Barat ini provinsi terluas di Indonesia yang harus dipimpin orang cerdas dan berkarakter, poin itulah yang ada di Duo DM. Dengan kolaborasi ini kita harapkan bisa mendongkrak sampai kemenangan,” ujar Diah dalam acara Diskusi Komunitas Tentang Golkar dengan tema ‘Membaca Peluang Golkar di Pilkada Jawa Barat’ di Strawberry Delight Cafe, Cirebon, Jumat (8/6). Meskipun berdasarkan survei Charta Politika elektabilitas Duo DM berada di posisi nomor dua, Diah yakin Partai Golkar bisa meningkatkan elektabilitas pasangan tersebut. Salah satunya melalui pendekatan media sosial yang banyak digandrungi masyarakat muda atau milenial. “Pak Airlangga mampu membaur dengan kaum millenial dan aktif menggunakan sosial media begitu juga pasangan yang diusung Partai Golkar di Jawa Barat, Duo DM, yang berusaha membaur oleh kaum milenial,” kata dia. Sementara itu, Dosen Universitas Muhammadiyah Nissa Rengganis memaparkan dalam Pemiihan Umum (Pemilu) 2019 sekitar 50% usia pemilih berada di kisaran 19 sampai 28 tahun. Hal tersebut menjadi tantangan Partai Golkar untuk menjadi partainya anak muda agar bisa mendapat suara, baik di pilkada maupun pemilu. “Saya lihat Partai Golkar semenjak diketuai Airlangga Hartarto sedang berlari menjadi partainya anak muda dan cukup menarik. Buktinya, beliau memunculkan anak-anak muda melalui komunitas yang tertarik berbicara politik ataupun hal yang sedang berkembang seperti Komunitas Tentang Golkar ini,” tutup Nissa. Pemred Rakyat Cirebon, Iing Casdirin yang juga menjadi pembicara mengatakan, peluang Duo DM meraih kemenangan di Pilgub Jabar masih terbuka lebar. Sebab, di era inilah Partai Golkar sepi dari konflik internal. Tidak ada perpecahan, atau dualisme kepemimpinan. “Berbeda saat pilkada dan pileg sebelumnya, kepengurusan DPP dan DPD Jabar tidak solid karena ada perpecahan partai. Tapi Dedi Mulyadi juga harus bisa merangkul sesepuh Golkar yang ada di Jawa Barat, tidak semata-mata mengandalkan kader struktural partai,” ujarnya. Iing juga mengatakan, kelebihan Golkar ada pada sosok ketua barunya, Arilangga Hartarto. Seperti ada sosok Akbar Tandjung yang hadir pada sosok Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga. Gaya Airlangga berbeda dengan gaya sejumlah ketua umum Golkar sebelumnya, yang turun ke daerah lebih menonjolkan sosok sebagai pengusaha. “Airlangga ini seperti Akbar Tandjung, setiap turun ke daerah lebih menonjolkan kader Golkar-nya, daripada sebagai pengusahanya. Benar-benar sosok organisatoris, bukan pengusaha yang selebritis,” ujarnya. (jri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: