Tidak Ada Kerjasama NU-Israel, Anggota Wantimpres Gus Yahya Jadi Pembicara di Israel, Ada Apa?

Tidak Ada Kerjasama NU-Israel, Anggota Wantimpres Gus Yahya Jadi Pembicara di Israel, Ada Apa?

Undangan anggota Wantimpres Yahya Cholil Staquf atau disapa Gus Yahya ini, menjadi pembicara di Israel ramai jadi perbincangan di media sosial. Yahya disebut melanggar politik luar negeri Indonesia, yang mendukung kemerdekaan Palestina.  Foto undangan Yahya di-posting oleh seorang jurnalis Israel @simonarann di Twitter. Terlihat Yahyadiundang oleh The Israel Council on Foreign Relations dalam kapasitas sebagai perwakilan ulama dari Nahdlatul Ulama (NU). \"Meskipun tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel, ulama dariNUYahyaCholilStaquf akan memberi kuliah diInstitutMedellin. Selamat datang di Israel,\" tulis @simonarann, Sabtu (9/6). Yahya, yang merupakan Katib Aam NU, akan menjadi pembicara di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem, pada 13 Juni mendatang. Materi yang akan dibawakan adalah Shitfing the Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation. radarcirebon.com saat menyambangi instagram eye,on,palestine, tampak dalam surat undangan itu, tertulis bahwa Gus Yahya yang saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Perimbangan Presiden (Wantimpres) diundang dalam kapasitasnya sebagai perwakilan ulama dari PBNU. Dia diharapkan menjadi pembicara pada 13 Juni mendatang. Adapun tema yang diangkat adalah soal upaya penyelesaian konflik global. Materi yang dibawakan berjudul \'Shitfing the Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation\'.

Surat undangan itu sendiri datang di tengah memanasnya hubungan pariwisata antara Israel dan Indonesia. Seperti diketahui, Israel rencananya akan melarang WNI untuk datang ke negaranya per 26 Juni mendatang. Alasannya, Israel tak terima dengan larangan pemberian visa yang dilakukan pemerintah Indonesia baru-baru ini. Hingga saat ini, Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik apapun dengan Israel. Sebagai negara yang mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia konsisten untuk mengutuk segala tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. Sementara, dalam keterangan rilisnya, disebutkan Ketua PBNU H Robikin Emhas mengatakan tidak ada kerja sama antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Israel, baik dalam bentuk program maupun kelembagaan. Isu kerja sama NU dan Israel mencuat karena adanya pemberitaan kedatangan Katib \'Aam PBNU Yahya Tsaquf (Gus Yahya) ke Israel. Namun, Robikin menegaskan kehadiran Gus Yahya Staquf adalah selaku pribadi. \"Bukan dalam kapasitas sebagai Katib Aam PBNU, apalagi mewakili PBNU,\" ujar Robikin. Robikin juga menyatakan keyakinannya bahwa kehadiran Gus Yahya tersebut untuk memberi dukungan dan menegaskan kepada dunia, khususnya Israel bahwa Palestina adalah negara merdeka, bukan sebaliknya. \"Setiap insan yang mencintai perdamaian mendambakan penyelesaian menyeluruh dan tuntas atas konflik Israel-Palestina,\" tambah Robikin. (wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: