1 Indonesia U-23 vs Korsel U-23 2, Tamu Tidak Menang Mudah

1 Indonesia U-23 vs Korsel U-23 2, Tamu Tidak Menang Mudah

BOGOR - Pelajaran berharga didapatkan timnas U-23 Indonesia ketika kalah 1-2 oleh Korsel U-23 di Stadion Pakansari, Bogor, laga uji coba tadi malam. Meski kalah, permainan Hansamu Yama dkk jauh lebih baik ketimbang lima pertandingan sebelumnya. Indonesia juga tidak kebobolan melalui permainan terbuka. Pada menit ke-43 dibobol gol Jong Tae-wok dan pada menit ke-90+5 oleh Han Seung-gyu. Pressing dan serangan Indonesia juga cukup efektif, sehingga mendapatkan satu gol melalui Hansamu pada menit ke-90+3. Korsel yang unggul dalam kolektivitas dan skill individu terlihat cukup kewalahan dengan agresifitas pressing Tim Garuda. Beto Goncalves dan Riko Simanjuntak yang sudah dua kali bermain pun cukup menunjukkan tajinya tadi malam. Stefano Lilipaly yang juga baru bermain di awal babak kedua juga memberi pengaruh yang cukup besar bagi permainan Indonesia. Satu hal yang patut diapresiasi adalah keberanian Milla untuk tidak lagi memakai formasi 4-3-3. Terutama di babak kedua usai tertinggal satu gol, Milla mencoba menaruh Febri Hariyadi sebagai striker yang ditopang Lilipaly. Sisi sayap diisi Saddil Ramdani. Adapun Osvaldo Haay yang masuk bersama Lilipaly terlihat sedikit digeser ke tengah mengganti posisi Lilipaly ketika menyerang. Hasilnya, banyak peluang tercipta sepanjang babak kedua. Kecepatan Febri di tengah terlihat lebih efektif. Berkali-kali dia membuat dua bek tengah Korsel kebingungan mengatasi kecepatannya. Lini tengah Indonesia juga akhirnya lebih leluasa memberikan umpan karena banyak ruang yang terbuka. \"Ya saya malam ini (kemarin) memang mencoba memainkan Febri sebagai striker. Hasilnya bagus. Ini bukti kami tidak terpaku hanya dengan formasi 4-3-3 saja,’’ beber kata pelatih Luis Milla. Dia menegaskan, tidak ragu lagi memainkan dua penyerang sekaligus melihat hasil yang diraih ketika melawan Korsel U-23 petang kemarin. Hadirnya Beto dan Lilipaly membuat opsi tersebut makin terbuka. ’’Yang jelas, dalam strategi saya akan selalu ada tiga pemain tengah, dua tipikal menyerang, dan satu bertahan. Sebab, dengan begitu ritme bertahan dan menyerang tetap terjaga,’’ jelasnya. Bagusnya permainan Indonesia U-23 juga diakui Pelatih Korsel U-23 Kim Hag-bum. Dia berpikir lawannya tadi malam akan jauh lebih bagus lagi pada Asian Games 2018. ’’Lihat saja pertandingan tadi (kemarin, red). Kedua tim bermain saling serang, cukup menarik. Indonesia tim yang bagus dan solid,’’ jelasnya. Di luar itu, walau hanya menang tipis, Kim mengaku cukup puas. Adaptasi yang dilakukan di Indonesia selama 11 hari berjalan baik. ’’Tidak hanya tim lawan, kami juga petik pengalaman berharga dari pertandingan tadi. Akan menjadi bahan evaluasi sebelum Asian Games 2018,’’ ungkapnya. (rid/ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: