Pedagang di Indramayu Waspada Bawang Merah Palsu
INDRAMAYU – Geger bawang merah palsu sampai juga ke telinga para pedagang sayur mayur di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar). Mereka mengaku penasaran sekaligus waspada akan masuknya bawang merah palsu yang merupakan bawang bombay merah mini asal India tersebut. “Penasaran sih kayak apa bentuknya,” ucap Iyan pedagang di Pasar Induk Sayuran (PIS) Patrol kepada Radar, Senin (25/6). Saking penasarannya diapun ikut mengecek keberadaan bawang merah palsu di tempat dia berdagang. Hasilnya nihil. Namun demikian bapak 3 orang anak mengaku tetap waspada dan akan segera melaporkan jika ada temuan. Tapi menurut Iyan, pedagang di PIS Patrol tidak akan berani menerima apalagi menjual barang dagangan yang dipastikan ilegal. Sebab dari sisi penjualan berdagang sayuran palsu impor tidak akan membawa keuntungan signifikan malah bisa-bisa terjerat kasus hukum. Dia tidak menampik beberapa komoditas sayuran impor cukup banyak peminatnya. Ini lantaran tampilannya yang menarik, kualitas baik dan harganya terpaut jauh dengan harga sayuran lokal. Sehingga tak mengherankan sayuran impor membanjiri pasar-pasar tradisional. Bahkan untuk jenis tertentu sayuran impor jadi buruan konsumen. Sebagai contoh bawang bombay. Dulu bawang asal India ini hanya tersedia di supermarket dan hanya dibeli oleh pelanggan menengah ke atas maupun restauran. Sejak peredarannya menembus pasar tradisional, Bawang bombay menjadi sayuran yang dibeli siapa saja alias merakyat. Harganyapun terbilang murah antara Rp10 ribu-16 ribu per kilogram tergantung kualitas. Selain Bawang Bombay, jenis sayuran impor yang membanjiri pasar di antaranya bawang putih, wortel, kentang dan berbagai jenis kacang-kacangan. Aneka sayuran impor itu sudah masuk sejak lama, namun keberadaannya tampak dominan saat terjadi kenaikan harga gila-gilaan sayuran lokal. Terpisah, Kepala Pasar Daerah Sukra, Rudi Hartono menegaskan, wilayah kerjanya bebas dari peredaran bawang merah palsu. Dia mengaku sudah mengecek langsung ke para pedagang. “Sudah saya cek langsung ke pedagang-pedagang. Alhamdulillah tidak ada, dan kalau ada sayuran palsu pedagang pasti tahu,” tegas dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: