Curiga Pemain Pakai Doping
BERHASIL mencetak delapan gol dan hanya satu kali kebobolan selama dua pertandingan penyisihan fase grup Piala Dunia, membuat banyak pihak kagum pada tuan rumah Rusia. Namun peforma apik itu dibarengi munculnya isu tak sedap bahwa para pemain tim nasional Rusia menggunakan doping selama beraksi di lapangan. Kecurigaan ini dipicu oleh peforma para pemain yang dinilai tak biasa. Apalagi Rusia memiliki sejarah atletnya yang pernah terjerat skandal penggunaan doping pada Olimpiade Brasil 2016. Saat itu, para atlet atletik Rusia terbukti memakai doping. Tak hanya itu, pada Mei 2015 urin Ruslan Kambolov sengaja ditukar dengan sampel urin yang bersih. Saat itu ia gagal dites narkoba, namun kasusnya ditutup-tutupi. Bahkan Kambolov sempat masuk dalam skuad untuk Piala Dunia sampai bulan lalu. Tim dokter timnas Rusia menjamin timnya bebas dari doping. Eduard Bezuglov berdalih para pemain telah diuji lebih dari 300 kali oleh berbagai badan anti-doping. “Saya berani bertaruh sebotol susu rendah lemak bahwa setidaknya para pemain menjalani tes dua kali lebih banyak dibanding para pemain Inggris,” kata Bezulglov kepada beberapa media Rusia. “Pemain berada dalam kondisi fisik yang baik, karena staf pelatih, latihan mereka, dan dukungan dari seluruh negeri. Mereka merasakan itu dan itu membantu,” tambahnya. Ia mengatakan para pemain telah diuji 120 kali oleh FIFA, lebih dari 200 kali oleh UEFA dan Badan Anti-Doping Rusia (RUSADA) selama dua kamp pelatihan tahun ini. Hasilnya para pemain bersih dari doping. Memang tidak ada bukti konkrit bahwa skuad Rusia mengonsumsi doping. Namun demikian, para penggemar dan ahli, tak bisa menghilangkan kecurigaan itu. Sedangkan FIFA menolak untuk mengungkapkan hasil tes doping secara rinci yang berkaitan dengan timnas Rusia. (feb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: