Berkas Tukar Guling Tanah ITB Cirebon Sudah di Gubernur 

Berkas Tukar Guling Tanah ITB Cirebon Sudah di Gubernur 

CIREBON - Seluruh dokumen tukar guling tanah rencana pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB) Cabang Cirebon di Arjawinangun, sudah di meja Gubernur Jawa Barat. Bahkan, tim appraisal sudah melakukan penghitungan. “Semua persyaratan untuk tukar guling tanah desa yang terdampak pembangunan ITB sudah ada di Gubernur Jawa Barat. Sekarang kita tinggal menunggu hasil rekomendasinya saja,” ujar Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon, A Sukma Nugraha SH MM kepada Radar, saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Senin (25/6). Meski demikian, kata pria yang akrab disapa Agas itu, pihaknya belum mengetahui berapa anggaran untuk pembebasan lahan. Sebab, angka untuk pembebasan lahan belum muncul. Di samping itu juga, pihaknya harus mengalokasikan anggaran tersebut di APBD Perubahan 2018. “Sebetulnya, tim appraisal sudah melakukan penghitungan. Tapi, karena tukar guling lahan, maka lahan pengganti pun harus dihitung oleh tim appraisal, dengan harga yang sama. Dan dalam penghitungan ini pun, tidak boleh main-main, karena risikonya pun besar,” terangnya. Dia mengungkapkan, tukar guling tanah desa itu ada empat bidang yang ada di tiga desa, yakni Desa Geyongan, Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun dan Desa Tegalkarang Kecamatan Palimanan. Ketiga desa itu semuanya sudah ada tanah penggantinya di sekitar Kecamatan Arjawinangun dan Kecamatan Gegesik. “Empat bidang tanah itu jika ditotal luasnya sekitar 4 ha. Dengan demikian, dari total 125 bidang tanah dengan luas 30 ha untuk pembebasan lahan ITB, akan segera tuntas di tahun 2018,\" imbuhnya. Dia menjelaskan, ketika pengadaan tanah ini sudah selesai 100 persen, maka Pemerintah Kabupaten Cirebon akan membuat sertifikat tanah atas nama Pemerintah Kabupaten Cirebon. Sebab, pengadaan pembebasan lahan itu sumber dananya dari APBD. \"Artinya, ketika sudah ada pengadaan tanah yang sudah selesai, maka akan sesegera mungkin dibuat sertifikatnya,\" paparnya. Dia menambahkan,  jika dihat dari masterplan pembangunan ITB Arjawinangun itu besar sekali. Membutuhkan waktu cukup lama untuk membangun ITB. Tapi, kemungkinan terburuk dan terbaik, pembangunan ITB harus dipercepat di tahun 2020. \"Yang jelas, keberadaan ITB akan memberikan multyplayer effect bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Cirebon. Baik dari sisi ekonomi warga sekitar, maupun dampak investasi yang masuk ke Kabupaten Cirebon. Kehadiran ITB di Cirebon tentu menjadi kebanggaan kita semua,” pungkasnya. (sam) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: