Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Lansia dan Warga Lumpuh Disambangi

Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Lansia dan Warga Lumpuh Disambangi

Tak ingin partisipasi pemilih di Pilgub dan Pilbup 2018 turun, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Singkup, Kecamatan Japara menerapkan sistem jemput bola kepada para pemilih. Warga yang sakit dan alasan lainnya sehingga tidak bisa datang ke TPS, menjadi sasaran jemput bola. Agus Panther, KUNINGAN MENGGUNAKAN sejumlah motor, petugas PPS bersama KPPS mendatangi satu per satu rumah warga yang tidak bisa datang langsung ke tempat pemungutan suara (TPS). Ada beberapa faktor yang membuat pemilih tidak bisa langsung menyalurkan hak pilihnya di TPS. Antara lain disebabkan faktor lanjut usia (lansia), sakit dan juga sebab lainnya yang membuat warga tidak bisa datang ke TPS. Ketua KPPS Desa Singkup Jojo SPd menerangkan, secara umum, warga di desanya sangat antusias mengikuti pesta demokrasi pemilihan gubernur dan pemilihan bupati. Sejak dibuka pukul 07.00, warga yang memegang surat panggilan sudah mendatangi TPS. “Alhamdulillah warga di sini lebih dari 70 persen yang menggunakan hal pilihnya. Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sampai menjelang malam pencoblosan. Terutama sosialisasi Pilgub di mana contoh surat suara sampai Selasa malam sekitar pukul 21.00, belum diterima oleh kami,” katanya. Keterlambatan distribusi dari KPU Kabupaten Kuningan khusus untuk sample surat suara pilgub, memaksa dia dan petugas PPS lainnya menerapkan cara konvensional yakni keliling desa dan wawar menggunakan sound sistem portable. “Seandainya sample surat suara Pilgub datang lebih awal, tentu akan memudahkan kami dalam sosialisasi, Untuk sample surat suara Pilbup Kuningan, tidak ada masalah karena sudah dikirim jauh sebelumnya. Ini untuk yang Pilgub Jawa Barat. Ini yang membuat kami kesulitan menyosialisasikan langsung ke masyarakat sebelum malam pencoblosan,” terang dia. Jojo juga mengungkapkan jika pihaknya menginstruksikan PPS untuk mendatangi rumah-rumah warga yang tidak bisa datang ke TPS. Keberangkatan petugas PPS itu didampingi juga saksi-saksi dari paslon baik Pilgub maupun Pilbup. Sehingga kerahasian pilihan pemilih tetap terjaga. “Kami baru bergerak ke rumah warga setelah pukul 11.00, di  mana pemilih mulai berkurang jumlahnya di TPS. Satu per satu kami mendatangi pemilih lansia, yang sakit dan juga enggan menyalurkan hak pilihnya. Saat mencoblos, pilihan pemilih tetap rahasia. Apalagi saksi dari paslon ikut serta,” ujar Jojo. Salah satu rumah yang didatangi adalah milik Samsuri (50). Samsuri tidak bisa menggunakan hal pilihnya di TPS lantaran mengalami lumpuh setelah terjatuh dari pohon jambu air. “Pak Samsuri ini baru jatuh dari pohon jambu air sehari setelah Lebaran. Tadinya dia normal, tapi sekarang lumpuh total. Kasihan, dia juga termasuk keluarga tidak mampu. Pendapatannya juga tidak tentu karena hanya buruh. Dia mau menyalurkan hak pilihnya. Hal Pak Samsuri dengan warga lainnya sama, sehingga kami langsung ke rumahnya. Soal siapa yang dipilih oleh Pak Samsuri dan warga lansia lainnya, hanya dia dan Tuhan yang tahu,” sebut Jojo diamini petugas PPS, Deni. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: