Tolak Kenaikan Harga BBM, Elemen Pemuda Gelar Aksi Tutup Mulut

Tolak Kenaikan Harga BBM, Elemen Pemuda Gelar Aksi Tutup Mulut

MAJALENGKA - Keputusan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dikritisi sejumlah eleman masyarakat di Majalengka. Sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah, belasan Pemuda Majalengka yang tegabung dalam Komunitas Santri Kalong, Minggu siang (8/7). Mereka melakukan aksi senyap (diam-diam), tutup mulut dan dorong sepeda motor. Aksi tersebut dilakukan di dekat salah satu SPBU di Kota Majalengka. Perwakilan dari Komunitas Santri Kalong, Vedi Sumantri mengatakan, aksi senyap, tutup mulut dan dorong sepeda motor ini merupakan sebuah aksi damai yang bertujuan menegur pemerintah agar saat menentukan kebijakan untuk memberi tahu rakyatnya dulu. Vedi mencontohkan, ketika menaikan harga BBM, pemerintah diam-diam saja. “Kita selaku rakyat tiba-tiba tahu BBM sudah naik esok harinya,” ujarnya. Vedi menegaskan, pemerintah harus membuat kebijakan prorakyat, karena  saat ini rakyat sudah hidup dalam kesusahan. “Jangan membebani rakyat lagi dengan berbagai macam kebijakan lainnya,” tandasnya. Vedi menambahakan,  saat ini sumber daya alam Indonesia banyak dikeruk dan dikuasai asing. “Asing yang untung sedangkan rakyat Indonesia yang rugi,” katanya sambil meminta pemerintah menerapkan syariat Islam untuk mengatasi problem pengelolaan sumber daya alam. Pantauan wartawan di lapangan, aksi senyap tersebut berjalan damai tanpa ada kata-kata dari peserta aksi. Mereka membawa poster dengan berbagai sindirian terhadap kebijakan yang tidak prorakyat serta menutup mulut mereka dengan lakban berwarna merah. Masyarakat yang melihat jalannya aksi elemen pemuda tersebut mendukung, dan memberikan apresiasi dengan mengacungkan ibu jari. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: