Cirebon Jadi Kota Tujuan Wisata, Fasilitas Umum Harus Baik
CIREBON-Pengembangan Kota Cirebon menjadi tujuan wisata sulit terwujud selama masalah perkotaan tidak dituntaskan. Sebab, wisatawan datang bukan untuk melihat kerusakan fasilitas umum. Mereka menginginkan sesuatu yang estetik. Pemerhati industri pariwisata Andri Somamihardja menggarisbawahi permasalahan kesiapan kota. Seperti belum ada atau tidak terpelihara fasilitas umum dan sosial, serta sumberdaya manusianya itu sendiri. \"Kota Cirebon punya potensi yang bagu. Tapi manajemen kota juga harus mengikuti,\" katanya kepada Radar Cirebon.. Wakil Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) tersebut memaparkan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan pemkot. Pertama, aspek daya tarik destinasi. Hal ini merupakan atribut daerah tujuan wisata. Kemudian aspek transportasi atau aksesibilitas. Akses ini penting, baik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Tentunya agar dengan mudah dapat mencapai tujuan ke tempat wisata baik secara internasional maupun akses terhadap tempat-tempat wisata pada sebuah destinasi. Akses menjadi fasilitas utama dan pendukung menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata. Agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama pada sebuah destinasi. Aspek kelembagaan juga patut diperhatikan, dapat berupa dukungan lembaga keamanan, lembaga pariwisata sebagai pengelola destinasi, dan lembaga pendukung lainnya yang dapat menciptakan kenyamanan wisatawan. Dosen Universitas 17 Agustus ini menambahkan, yang perlu diperhatikan Pemkot Cirebon bagaimana menawarkan destinasi wisata kepada wisatawan melalui publikasi yang masif. Menggelar secara rutin atraksi budaya dan seni yang menarik wisatawan. \"Kita punya panggung budaya Sunyaragi, namun tidak secara rutin menggelar atraksi budaya berkelas nasional maupun internasional,\" tandasnya. Keseriusan pemerintah dalam menyiapkan Cirebon sebagai kota tujuan wisata, terlihat serampangan. Pasalnya pekerjaan rumah (PR) penataan kota tak kunjung dibenahi. Banyak fasilitas umum dan sosial yang tidak terawatt. Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon Imam Reza Hakiki menuntut pemerintah lebih serius. Sebelum menjadi tujuan wisata semestinya menyiapkan terlebih dahulu sarana dan fasilitas kota. \"Contoh simple-nya saja trotoar masih banyak yang rusak dan banyak rumput, RTH (ruang terbuka hijau) tak tersedia, ditambah masalah PKL dan sampah nggak beres-beres,” ujar Imam, Senin (9/7). Menurutnya saat ini kota Cirebon belum maju secara keseluruhan. Kota Cirebon hanya maju dalam sektor bisnis seperti terlihat dari makin berjamurnya hotel, restaurant, cafe, dan sektor perdagangan. Sementara untuk penataan kota masih belum ada perubahan. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: