Integrasi Tol JORR Dukung Sistem Logistik Nasional
JAKARTA - Bank Dunia telah merilis laporan indeks kerja logistik tahun 2016 di 160 negara. Parameter penilaian lembaga tersebut mencakup efisien proses clearance di perbatasan terkait kepabeanan/cukai, kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi, kemudahan mencari transportasi pengangkutan barang, kompetensi dan kualitas jasa logistik, kemudahan proses pelacakan dan penelusuran barang serta ketepatan waktu. Demikian dikatakan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementrian PUPR Heri Trisaputra Zuna dalam sebuah acara seminar, belum lama ini. Jika melihat parameter itu, kata Heri, kebijakan pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang mendorong paket Kebijakan Ekonomi I-XVI dan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran belum terapresiasi sedemikian rupa pada kerangka isu perbaikan sistem logistik nasional. Untuk itu, kata Heri, pemerintah berupaya untuk membuat integrasi Tol JORR sebagai upaya pemerintah mendorong perbaikan kinerja sistem logistik nasional. Berdasarkan data Bank Dunia dalam laporan Indeks Kinerja Logistik 2016, untuk negara-negara kawasan ASEAN, Indonesia menempati urutan keempat. “Pada peringkat pertama diduduki Singapura dan kedua Malaysia. Maka dari itu, Indonesia sedang mendorong pembangunan infrastruktur agar dapat bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya. Namun yang patut diingat bahwa upaya perbaikan sarana dan prasarana transportasi serta peningkatan kualitas kompetensi jasa hanyalah sebagian dari keseluruhan piranti sistem logistik nasional. “Integrasi antar moda juga penting agar dapat menurunkan biaya logistik yang mencapai 72%,” ungkap Heri. Artinya, pembangunan infrastruktur disini untuk memudahkan lalu lintas seperti pengiriman barang di perbatasan, pengurusan kepabeanan, sistem bongkar-muat barang di pelabuhan, pergudangan, dan lain-lain. Sehingga, diharapkan dengan mendorong pembangunan infrastruktur dapat menurunkan biaya logistik yang besar. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: