Atasi Hama Tikus, Petani di Indramayu Tangkar Burung Hantu

Atasi Hama Tikus, Petani di Indramayu Tangkar Burung Hantu

INDRAMAYU-Kelompok Tani (KT) Gema Ripah Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua, mulai melirik penangkaran burung hantu. Karena burung hantu dinilai efektig mengatasi hama tikus. Keseriusan KT Gamah Ripah untuk mengatasi permasalahan hama dengan konsep pelestarian alam, mulai membuat sarang buatan yang akan menjadi tempat tinggal burung hantu yang letaknya di tengah sawah. Ketinggian sarang burung lebih dari 3 meter. Keberadaannya diharapkan dapat mengatasi hama tikus dan bisa mengurangai perkembangbiakan hama tikus di sawah. Dikatakan Ketua KT Gemah Ripah, Nurwedi, mengatakan, kelompoknya tertarik mengembangkan hewan untuk membasmi hama tikus menggunakan burung hantu. Karena burung hantu di alam merupakan hewan pemakan tikus, namun keberadaannya sangat sedikit. Sejauh ini, kata Nurwedi, kelompok tani ataupun Dinas ketahanan Pangan dan pertanian masih minim yang merekomendasikan cara mengatasi hama tikus dengan burung hantu, terutama di wilayah Indramayu. Padahal dengan mengembangkan burung hantu yang ditangkarkan bisa mengurangi hama tikus. “Saya sangat berterima kasih kepada BPP Bangodua yang memfasilitasi KT sebelumnya yang mengadakan studi banding di Kabupaten Sumedang tentang bagimana cara menagkarkan burung hantu sebagai cara untuk membasmi hama tikus,” ujar Nurwedi. Melalui kegiatan studi banding tersebut, berserta kelompoknya berinisiatif mulai menagkarkan sendiri burung hantu di sawahnya. “Nanti burung hantu yang kita dapat dari Sumedang kemarin, kita lepas di sarang yang sudah kita bikin, dan mudah-mudahan bisa memancing burung hantu liar untuk datang, dan bisa berkembang biak,” ujarnya. Sementara, Penyuluh Lapangan, Atik, mengatakan,  jika penangkaran dilakukan, akan jadi satu-satunya KT di Indramayu yang menggunakan burung hantu dalam membasmi hama tikus. Sehingga jadi cara yang lebih baik dan efesien ketimbang mengadakan kegiatan gropyokan yang hanya diadakan ketika jelang tanam dan usia padi beberapa minggu yang rawan diserang hama tikus. “Tapi gunakan burung hantu yang meruapakan predator tikus di alam. Bisa setiap hari burung berburu tikus, secara otomatis perkembangan tikus bisa lebih di kendalikan,” tuturnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: