Kuningan Dorong Industri tanpa Limbah Cair

Kuningan Dorong Industri tanpa Limbah Cair

KUNINGAN - Membuka ruang bagi industri berskala besar untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Kuningan menjadi solusi kecilnya pendapatan asli daerah (PAD). Namun, bukan industri yang menghasilkan limbah cair dan berbahaya untuk kesehatan. Jika industri besar masuk tentu akan berdampak terhadap PAD yang selama ini hanya mengandalkan retribusi saja. Keuntungan lain yang akan diperoleh yakni bukan hanya pemerintah, melainkan juga masyarakat. Misalnya penyerapan tenaga kerja dan juga terbangunnya sentra ekonomi baru yang lebih merata. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Dede Sembada ST. Menurut Desem--panggilan akrabnya, tidak ada yang salah jika di kemudian hari banyak industri besar yang berdiri di Kabupaten Kuningan. Sebab kehadiran perusahaan swasta itu akan mampu mendongkrak sisi ekonomi masyarakat. “Kan sudah ada zonasi yang ditetapkan. Wilayah ini untuk apa, wilayah itu untuk apa. Jika industri besar, tentu tidak akan berdiri di wilayah konservasi,” katanya. Desem mengatakan, zonasi bagi penempatan industri apakah industri ringan, sedang maupun berat itu sangat penting agar Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi tetap terjaga. Dia juga tak menginginkan jika perusahaan besar membuka pabriknya di wilayah Cigugur atau di desa di sekitar lereng Gunung Ciremai, yang masuk wilayah konservasi. “Jika berdiri di luar zona konservasi, sah-sah saja. Asalkan tidak menghasilkan limbah cair. Kalau limbah padat, kan bisa dimanfaatkan kembali. Seperti garmen atau konveksi, limbahnya bisa dipakai untuk industri boneka. Saya yakin, kehadiran industri besar nonlimbah cair akan mendongkrak PAD dan juga mampu menampung jumlah tenaga kerja ribuan,” ujarnya. Dia memaparkan, pabrik-pabrik besar tentu akan merekrut tenaga kerja dalam jumlah banyak. Jika satu perusahaan mampu menampung seribu pekerja dan ada lima perusahaan saja yang beroperasi, akan ada lima ribu tenaga kerja yang bekerja. “Kalau ini yang terjadi, maka akan mengurangi beban pemerintah dalam menyediakaan lapangan pekerjaan. Selama ini tingkat urbanisasi dari Kuningan ke luar daerah sangat tinggi. Hal ini tidak terlepas dari minimnya lapangan kerja yang ada. Akhirnya, mau tidak mau angkatan tenaga kerja produktif terpaksa harus merantau. Dan ini juga menjadi pemikiran pemerintah daerah,” sebut dia belum lama ini. Manfaat lain dari keberadaan industri berskala besar, kata dia, yakni terhadap sektor ekonomi masyarakat. Di sekitar pabrik, akan banyak berdiri rumah kos, warung, jasa pencucian maupun angkutan umum dan juga yang lainnya. Itu berarti, akan menguntungkan masyarakat dengan hadirnya sentra ekonomi baru. Belum lagi pajak yang diterima daerah dari kehadiran perusahaan besar. “Saya kira kehadiran perusahaan besar yang menanamkan investasinya di Kabupaten Kuningan harus diberikan support. Sebab mereka akan menggairahkan perekonomian warga. Dengan catatan, industri seperti ini berdiri di luar zona konservasi,” ungkap dia. Ditanya soal pembangunan pabrik besar yang tengah berlangsung di Desa Caracas-Sampora, Kecamatan Cilimus, Wabup Desem mengapresiasinya. Dari informasi yang diterimanya, pabrik tersebut akan memproduksi pulpen. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pabrik itu sangat besar. Dan itu bisa ditutupi oleh tenaga kerja dari Kuningan sendiri. “Katanya pabrik pulpen yang akan berdiri di sana (Caracas, red). Saya kira ini positif, karena nantinya banyak tenaga kerja yang direkrut. Kemudian juga akses menuju tol, bandara serta pelabuhan lebih dekat dari arah Cilimus. Sepanjang untuk masyarakat, saya sangat mendukungnya,” tegas dia. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: