Amankan Asian Games tanpa Tembakan

Amankan Asian Games tanpa Tembakan

JAKARTA- Konsep pengamanan Asian Games terus dimatangkan. Selain penjagaan atlet, ada pula upaya menciptakan keamanan dengan menekan jumlah kejahatan jalanan. Namun, Wakapolri Komjen Syafruddin menegaskan, tidak boleh menggunakan kekerasan berlebihan dalam menangani penjahat jalanan. Mantan Kalemdikpol tersebut mengatakan, untuk penanganan kejahatan jalanan agar lebih aman saat Asian Games telah dilakukan. Bahkan, telah dilakukan penangkapan terhadap banyak begal di sejumlah lokasi. “Hasilnya cukup menggembirakan untuk menekan angka kejahatan jalanan,” tuturnya. Namun, Syafruddin mewanti-wanti agar proses penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan jalan tidak berlebihan. Jangan asal menembak terhadap pelaku kejahatan. “Jangan tembak, tangkap saja. Kecuali bila keselamatan petugas terancam, seperti di Jogja,” ungkapnya. Jumlah personel pengamanan Asian Games telah dipastikan mencapai 100 ribu orang. Lalu, ada pula personel gabungan dari TNI dan pemerintah daerah yang jumlahnya hampir sama. “Kami juga memiliki personel cadangan,” terangnya ditemui di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kemarin. Menurutnya, personel tidak hanya mengamankan, namun juga berupaya memperlancar transportasi para atlet. Penerapan ganjil genap diprediksi akan mengurangi kemacetan hingga 40 persen. “Persoalan kemacetan ini penting, sebab banyak wartawan asing. Jangan sampai Asian Games-nya tengelam, yang diberitakan malah kemacetan,” ujarnya. Sementara, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan bahwa pola pengamanan terhadap atlet dan timnya dilakukan dengan maksimal. Setiap atlet dan tim ini mendapatkan pengawalan dari kepolisian sejak dari penginapan hingga ke tempat pertandingan. “Ada patwal agar lancar di perjalanan dan ada pula petugas ngepos di jalur antara hotel atlet ke lokasi pertandingan,” jelasnya. Kalau untuk jumlah personel yang mengawal perjalanan atlet, dia menuturkan bahwa semua itu disesuaikan dengan kondisi dan situasi. “Kalau jumlah atletnya banyak, petugas juga banyak. Namun, kalau hanya satu atlet, tentu disesuaikan,” ungkapnya. Dia menuturkan, pengawalan untuk atlet ini hanya selama pertandingan. Bila atlet itu ingin jalan-jalan keliling kota, tentunya tidak perlu pengawalan. “Keamanannya tetap dijamin, apalagi upaya menekan kejahatan jalanan telah dilakukan,” ungkapnya. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: