Setelah Pasar Balong, Renovasi Pasar Pagi Awal Agustus

Setelah Pasar Balong, Renovasi Pasar Pagi Awal Agustus

CIREBON - Setelah renovasi Pasar Balong berjalan, pekerjaan rumah selanjutnya ialah Pasar Pagi. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan merencanakan renovasi Pasar Pagi dilaksanakan awal Agustus. Direktur Umum Perumda Pasar Berintan, Dudung Abdul Rifa\'i mengatakan, saat ini masih merencanakan dan menghitung semua pekerjaan renovasi. Itu dilakukan agar pelaksanaannya nanti tidak salah perhitungan. \"Ini baru rapat dengan para konsultan kontruksi, perencaan harus benar-benar matang. Setelah itu baru kita cari kontraktor pelaksanaan yang kompeten,\" ujar Dudung, kepada Radar, di ruang kerjanya, Senin (23/7). Dudung mengakui, pedagang Pasar Pagi belakangan ini mengeluhkan sepinya pengunjung. Imbasnya omzet mereka juga menurun. Untuk itu renovasi akan banyak membawa perubahan dari sisi penataan pasar dan berbagai fasilitas pendukungnya. Dudung membeberkan, penataan meliputi pemisahan pedagang kios/los basah dan kering, memperbaiki drainase sehingga pasar tidak becek pada waktu hujan, menambah kapasitas parkir, menata jalan tengah pasar agar bisa dilalui kendaraan. Dudung juga telah meminta Pusat Grosir Cirebon (PGC) memperbaiki dan mengecat kembali gedung bagian atas yang disewa. Tujuannya agar renovasi pasar sejalan dengan pembenahan Gedung PGC. Terkait harga sewa yang dikeluhkan sebagian pedagang, Dudung juga telah menghitung bersama konsultan. Tentunya juga jangka waktunya disesuaikan dengan PGC. \"Masukan dari pedagang akan kita perhatikan. Mudah mudahan awal Agustus sudah mulai pengerjaannya,\" katanya. PRIORITAS TEMPAT DAN KEMUDAHAN SEWA Di tempat terpisah, renovasi Pasar Balong sudah berjalan hampir satu pekan. Banyak yang berharap pusat grosir sandang ini kembali ke masa jaya di era 1990-an. Bukan hanya itu, konsep semi modern yang ditawarkan investor bisa mengakomodir semua pedagang. Sesepuh pedagang di Pasar Balong, Oteng, mengatakan, renovasi membuat sesuatu lebih baik lagi. Dalam segi fisik, Pasar Balong nanti diharapkan mempunyai fasilitas yang memadai dan bisa menarik pengunjung. Penataan toko atau kios yang bisa memudahkan pengunjung berbelanja. Pemilik Pandowo Textile itu juga menginginkan pihak investor memprioritaskan pedagang yang sudah lama. Diantaranya kesempatan mendapatkan tempat lebih dahulu dan kemudahan dalam hal penyewaan toko atau kios. \"Saya tidak secara langsung mempunyai kaitan dengan Pasar Balong, saya sama seperti pedagang lain. Kami ya mencari rejeki dari pengunjung pasar juga,\" katanya. Oteng juga meminta investor untuk komitmen pada konsep pasar semi modern. Artinya semua pedagang dari pedagang kecil sampai besar  bisa berjualan di pasar. Jangan ada pilih kasih yang bisa memicu kecemburuan. Sementara pedagang lainnya Dodo (48) menyebutkan, walaupun belum selesai renovasi, pihak investor sudah sejak lama membuka penyewaan kios. Banyak pedagang mendatangi kantor marketing yang berada didepan pasar. Dari yang didengarnya pihak investor mematok harga sewa kios Rp25 juta. \"Kalau nanti setelah jadi pasar kembali ramai, harga segitu masih masuk hitungan dagang,\" tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: