Pilpres 2019, Jaga Komunikasi sampai 10 Agustus

Pilpres 2019, Jaga Komunikasi sampai 10 Agustus

JAKARTA - Setelah bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (24/7), kali ini Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Mega Kuningan, Jakarta, kemarin (25/7). Pertemuan itu bagian dari penjajakan untuk berkoalisi pada Pilpres 2019. Presiden ke-6 RI itu menerangkan, Partai Demokrat dan PAN bersepakat melakukan komunikasi politik secara intens hingga 10 Agustus mendatang. Pada tanggal itu merupakan batas akhir pendaftaran capres dan cawapres. Jika kedua partai ditakdirkan berkoalisi, maka yang harus dilakukan adalah visi dan misi lima tahun mendatang. SBY menegaskan bahwa kedua partai tidak membahas power sharing, bagi-bagi kursi, dan soal capres-cawapres. Etikanya, kata dia, sosok cawapres akan diserahkan kepada capres yang akan diusung. “Kami hormati capres,” ungkap SBY. Menurut dia, capres mempunyaI independensi dalam memilih cawapres. SBY menerangkan, yang menjadi superstar dalam pemilu adalah capres. Maka, suara capres harus didengar. Presiden yang menjabat dua periode tidak tahu apakah nanti akan berkoalisi dengan PAN. Yang jelas kedua partai mempunyai chemistry atau kecocokan. Setelah bertemu dengan PAN, apakah Demokrat akan menjalin komunikasi dengan PKS? Ayah dua anak itu mengatakan, seharusnya yang lebih aktif berkomunikasi dengan PKS adalah Prabowo. Demokrat, sambung SBY, tetap membuka pintu koalisi dengan partai lain. Selama ini, hubungan Demokrat dengan PKS berjalan dengan baik. Sementara itu, Zulkifli tidak terlalu banyak berkomentar. Dia membenarkan bahwa kedua partai tidak membahas capres-cawapres. “Kami bahas situasi terkini. Indonesia mau dibawa ke mana,” ungkapnya. PAN juga terus melakukan manuver. Sehari sebelumnya, Zulkifli bertemu Jokowi. Padahal PAN sudah santer disebut berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PKS. Sementara Sekjen PKS Mustafa Kamal mengatakan bahwa hal yang lebih penting saat ini adalah segera mengintensifkan komunikasi antar partai untuk merealisasikan koalisi antar pihak. PKS, menurut Mustafa, masih konsisten untuk menyodorkan nama-nama capres maupun cawapres hasil keputusan Majelis Syuro. “Walaupun ada yang bilang sudah mengerucut beberapa nama, kami tetap sodorkan sembilan nama,” ujarnya. (lum/bay/tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: