Jembatan Ciawi Majalengka Terancam Ambruk
MAJALENGKA- Kepala Dinas BMCK Drs H Eman Suherman MM mengaku, sudah memerintahkan kepada UPTD BMCK Kecamatan Bantarujeg untuk meninjau kerusakan Jembatan Ciawi di Desa Cipendeuy Kecamatan Bantarujeg. “Saya sudah perintahkan kepala UPTD untuk melihat secara langsung kerusakannya. Setelah itu kami akan bergerak memperbaikinya. Jika memungkinkan bisa di APBD Perubahan 2018. Jika tidak mungkin akan dianggarkan APBD 2019 mendatang,” ujar Eman. Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Majalengka Dr H Toto Sumianto MMPd membenarkan jika ada laporan kerusakan jembatan di Desa Cipeundeuy dan memohon bantuan kawat penadah batu atau bronjong. Namun, dirinya tidak bisa mengabulkan hal itu, karena di dalam APBD 2018 sudah tidak dianggarkan. “Kalau APBD 2017 kemarin memang ada, tapi sekarang tupoksinya diambil alih Dinas BMCK. Jadi, surat itu kami teruskan ke BMCK dan Dinas PPSDA,” tuturnya. Sementara itu, Jembatan Ciawi yang terletak di Desa Cipeundeuy Kecamatan Bantarujeg terancam ambruk. Hal ini menyusul hancurnya tiang penyangga bagian bawah akibat sering diterjang air sungai setempat. Selain itu, usia jembatan sudah puluhan tahun belum ada perbaikan. Menyikapi kerusakan tersebut, warga setempat langsung bergotong royong membuat tumpukan batu, agar tiang penyangga jembatan tidak roboh tergerus air sungai. Pjs Kepala Desa Cipeundeuy Kecamatan Bantarujeg Iding Hasanudin mengatakan, sudah sepekan terakhir ini warga Desa Cipeundeuy melakukan kerja bakti dalam mengantisipasi robohnya penyangga jembatan tersebut. Setelah melihat ada lubang yang bolong besar di bawah penyangga tiang, warga langsung melakukan kerja bakti membuat penghalang agar air sungai tidak terus menggerus dan menghantam penyangga jembatan. Tindakan ini sebagai antisipasi sementara, agar jembatan yang menghubungkan antar desa tidak putus. Iding mengaku, sudah melaporkan kejadian ini kepada Pemkab Majalengka melalui instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Bina Marga Cipta Karya (BMCK) dan Dinas PSDPE. “Kemarin kita sudah mengajukan laporan, sekaligus permohonan kawat penahan batu, namun belum dapat direalisasikan,” ungkapnya. Pihaknya berharap, Pemkab Majalengka segera menindaklanjuti laporan kerusakan jembatan tersebut, sebelum jembatan itu putus. Pasalnya, jika terus dibiarkan kerusakannya akan semakin parah. Sementara itu, tokoh pemuda Desa Cipeundeuy Ejen berharap, Pemkab Majalengka bersikap aktif dalam menyikapi keluhan masyarakat. Terlebih, Jembatan Desa Cipeundeuy merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di tiga kecamatan meliputi Bantarujeg, Malausma dan Lemahsugih. “Jembatan Desa Cipeundeuy ini menghubungkan antardesa di tiga kecamatan di wilayah selatan Majalengka. Jika ini tidak segera ditindalanjuti dihawatirkan kerusakannya semakin parah, bahkan terancam putus,” tandasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: