Dampak Debu Batu Bara Ancam Kesehatan Anak, Nih Buktinya

Dampak Debu Batu Bara Ancam Kesehatan Anak, Nih Buktinya

CIREBON - Dampak aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon kembali jadi sorotan. Warga yang berada di wilayah terdekat merasakan efek sampingnya. Memasuki musim kemarau dan angin kencang. Dalam sebuah foto, sebaran debu batu bara mengimbas radius lebih dari 500 meter. Dalam foto itu, seorang anak menggunakan seragam basket yang dipenuhi kotoran hitam. Noda hitam itu, berasal dari debu batu bara yang tercecer dan menempel di lapangan basket. Salah seorang warga, Indrawati mengkhwatirkan kesehatan warga, terutama anak-anak. Bila debu itu sampai terlihat di lapangan basket, berarti berpotensi juga terhirup. “Ini tidak berbau dan berwarna. Makanya sangat berbahaya,” ujar Indrawati, kepada Radar Cirebon, Jumat (27/7). Kemudian, banyak debu yang masuk ke lingkungan rumah dan sekolah. Itu masih dirasakan sampai saat ini, meski pemerintah kota, DPRD dan otoritas di pelabuhan sudah punya kesepakatan dalam upaya meminimalisasi dampak debu. Kepala SMP Santa Maria Cirebon, Yacobus Suprasa menyatakan hal serupa. Saat ada bongkar muat di pelabuhan, debu yang berterbangan bisa sampai ke lingkungan sekolah. Pihaknya berharap hal ini bisa menjadi perhatian. \"Kalau tidak ada bongkar muat di ya nggak ada masalah. Kalau lagi bongkar, itu kerasa sekali dampaknya,” katanya. Anggota Komisi III DPRD, Jafarudin prihatin dengan kondisi ini. Apalagi mendapati fakta-fakta bahwa debu masih berterbangan. \"Saya prihatin,\" ucapnya. Dia mendesak agar pemerintah kota memberikan sanksi dan segara melakukan penutupan aktivitas bongkar muat. Sebab, selama PT Pelindo II Cirebon dan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP ) mengabaikan kesepakatan, dampak debu akan terus dirasakan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus cerdas dan jangan mau disogok. Apalagi tergoda iming-iming kompensasi yang sejauh ini tidak berkesinambungan. Politisi Hanura itu mengaku, dari awal sudah tidak percaya kalau PT Pelindo dan KSOP serius menangani permasalahan batu bara. \"Mereka hanya pura-pura. Tapi faktanya nggak begitu,\" katanya. Jafar menjelaskan, DPRD Kota Cirebon sudah merekomendasikan agar aktivitas bongkar muat batu bara ditutup. Bahkan beberapa tempat sudah kena dampak begitu berat. Padahal di sekitar pelabuhan juga terdapat rumah sakit, rumah tahanan, dan beberapa sekolah. (jml/apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: