Soal Debu Batu Bara, Pelindo Klaim Sudah Sesuai SOP

Soal Debu Batu Bara, Pelindo Klaim Sudah Sesuai SOP

CIREBON-Debu batubara dikeluhkan lagi oleh warga sekitar pelabuhan. PT Pelindo II Cabang Cirebon sebagai operator pelabuhan tak mau disalahkan begitu saja. Sebab pihaknya sudah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah dibuat. Deputi General Manager Komersial PT Pelindo II Cabang Cirebon, Ardiansyah mengatakan, sebagai perusahaan BUMN, Pelindo memiliki tugas untuk melayani bongkar muat barang. Sementara batubara hanya salah satu item dari layanan tersebut. \"Ini kan amanat undang-undang, apapun jenis barangnya. Pelindo harus siap melayani,” ujar  Ardiansyah kepada RadarCirebon. Dijelaskan Ardian, dari sisi penanganan debu, pihaknya juga mengetahui dampaknya yang tidak bagus untuk lingkungan. Dengan penerapan SOP bongkar muat, seharusnya ekses ini bisa diminimalisasi. Salah satu pelaksanaan SOP itu ialah ekskavator harus disemprot sprayer. Tujuannya, saat mengambil batu bara sudah tersiram air, debunya tidak terbang. Tak hanya itu, di setiap sisi tongkang, juga ada sprayer yang juga menyemprot batubara. Penyemperotan ini tujuannya supaya batubara tidak kering. Kemudian mencegah debu berterbangan. Kemudian truk saat dimuat batubara tidak boleh muncul atau luber. Permukaannya harus rata dan ditutup terpal. Dengan demikian debu tidak akan terbang. Truk keluar dari pelabuhan juga harus disemprot. “Kita sudah sediakan car wash, itu sudah kita siapkan. Truk ini dicuci jangan sampai ada debu yang ikut kebawa keluar,\" jelasnya. Hal ini pula yang menjadi antisipasi suaya tidak mencemari lingkungan. Bahkan Pelindo sudah memasang jaring debu, dengan ketinggian 20 meter. Jaring ini untuk menangkap debu supaya tidak terbawa angin dan masuk ke pemukiman penduduk. Hanya saja masalahnya arah angin tidak bisa ditebak. Sehingga ada kemungkinan debu terbawa terbang kea rah lain. \"Kalau dari sisi kita, sudah berupaya maksimal. Tapi angin ini sulit dan pasti bawa debu. Mungkin ini yang menjadi komplain juga di masyarakat,\" terangnya. Dari sisi perusahaan pelindo juga sudah mengalokasikan corporate social responsibility (CSR). Pihaknya rutin memberikan bantuan kepada masyarakat. Jadi Pelindo dalam hal ini tidak semata mata bisnis. \"Kami juga paham tentang CSR. Kami paham dampak ini juga membuat warga sekitar,” katanya. Dikatakan dia, akhir-akhir ini intensitas bongkar muat batubara masih stabil. Meski ada peningkatan dibandingkan pada saat lebaran. Namun secara umum aktivitas masih normal. Saat ini ada tiga dermaga yang digunakan bongkar muat batubara. Dengan kapasitas satu dermaga tiga tongkang. Terkait dengan pelaksanaan SOP, Ardian mengatakan pihaknya sudah berupaya. Hanya saja di pelabuhan ini pengusahan bongkar muat tidak hanya satu, ada beberapa pengusaha. Di samping juga Pelindo yang mengerjakan, tapi ada swasta lain yang mengerjakan. Tapi semua itu harus wajib mengikuti SOP. \"Yang jadi wasitnya KSOP. Jadi kalau ada perusahaan yang tidak mengikuti SOP ditegur. Termasuk Pelindo,\" terangnya. Menurutnya, semua wajib saling mengawasi untuk keberlangsungan kegiatan ini. Beberapa hari yang lalu pihaknya pernah ke lapangan. Kemudian menemukan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang melakukan pelanggaran.  Saat itu juga langsung dihentikan.  \"Stop, jangan jalan lagi. Ekskavator jangan bergerak. Sampai SOP dijalankan,” tandasnya.  (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: