Kawasan Bima Kotor, Ini Rencana DLH

Kawasan Bima Kotor, Ini Rencana DLH

CIREBON-Kawasan Stadion Bima menjadi sorotan. Sampah yang berserakan di mana-mana, menjadi permasalahannya. Dari kawasan track lari sampai Jl Terusan Pemuda. Kondisinya memprihatinkan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs H RM Abdullah Syukur MSi mengaku akan segera melakukan tindakan. Tumpukan limbah rumah tangga di Jl Terusan Pemuda, tidak bisa didiamkan. Sebab, dikhawatirkan menimbulkan permasalahan baru. \"Kami akan koordinasi dengan RW sekitar. Kita ajak  masyrakat kerja bakti,” ujar Syukur kepada Radar Cirebon. Dengan keterlibatan masyarakat, ia berharap oknum nakal yang membuang sampah sembarangan bisa diminimalisasi. Kemudian DLH juga akan melakukan upaya pengawasan. Rencana bersih-bersih ini juga akan menyasar kawasan Bima. Program Jumat bersih akan difokuskan di sana. Dengan peran serta masyarakat, DLH mengharapkan ada pembagian tugas yang bisa berjalan baik. Secara mikro persampahan menjadi tanggung jawab masyarakat. Terutama di lingkungan perumahan. Sementara DLH bertanggung jawab mulai dari tempat penampungan sampah (TPS) dan tempat penampungan akhir (TPA). Di lain pihak, Ketua RW 10 Yudhasari, Karim mengungkapkan, masalah persampahan di kawasan ini sebetulnya sudah lama terjadi. Pihaknya sebagai pengurus juga sering melakukan kerja bakti. Namun, ada lahan-lahan kosong yang dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jwab. “Itu kan agak menjorok lahannya. Orang sambil lewat buang sampah di situ,” ujar Karim. Ia tak mengetahui oknum tersebut berasal dari mana. Sebab mereka melintas setiap subuh, kemudian melemparkan sampah yang sudah dibungkus kantung plastik. Keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal tersebut cukup mengganggu warganya. Apalagi secara administrasi Jl Terusan Pemuda masuk ke RT 06 RW 10 Yudhasari. Yang tidak kalah miris, lokasinya berada di jalan utama yang menjadi penghubung Jl Perjuangan menuju Jl Brigjen Dharsono (By Pass). Di dekatnya ada kampus Fakultas Kedokteran Unswagati. Sehingga keberadaan TPS ilegal tersebut cukup mengganggu pengguna jalan. \"Jelas mengganggu lingkungan sekitar. Kami di RW 10 Yudhasari juga terganggu,\" tuturnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: