Saatnya Lindswell Dapat Emas di Asian Games 2018
Untuk kali pertama, Indonesia merasa punya peluang besar untuk merebut emas dari cabor wushu di ajang Asian Games. Lindswell Kwok, si jagoan taijiquan/taijijian, sedang dalam form terbaik. Kebetulan juga, Tiongkok absen di nomor tersebut. --- PADA Asian Games 2014 silam, kontingen wushu Merah Putih mencatat sejarah. Juwita Niza Wasni merebut emas dari nomor nanquan/nandao. Namun, emas itu terasa kurang manis lantaran merupakan hadiah. Juwita yang awalnya merebut perak diganjar emas setelah kemenangan wakil Malaysia, Tai Cheau Xuen, dibatalkan akibat doping. Alhasil, dari cabor wushu saja, saat itu kita meraih satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Capaian terbaik Indonesia di Asian Games. Tahun ini, di Jakarta, tim wushu Indonesia diharapkan mengulang prestasi serupa. Harapan tersebut ada di pundak Lindswell Kwok yang turun di nomor taijiquan/taijijian putri. Tanpa Tiongkok yang tidak menurunkan atlet di nomor tersebut, target satu emas dari Lindswell sangatlah realistis. \'\'Saingan memang berkurang, tapi kami juga tetap harus mewaspadai negara lainnya,\'\' ucap pelatih wushu Susyana Tjhan. Indonesia berkekuatan total 14 atlet. Masing-masing 7 atlet dari nomor taolu (seni) dan sanda (tarung). Saat ini, tim taolu berlatih di Tiongkok, sedangkan sanda berlatih di Iran. Dua negara tersebut menjadi dua kekuatan utama wushu saat ini. Sebagai gambaran, dari 15 medali emas yang diperebutkan pada Asian Games 2014 silam, 11 di antaranya diborong pasukan negeri panda. Tahun ini pun pasti tak jauh berbeda. Namun, sebagai tuan rumah, kita punya modal untuk merontokkan dominasi Tiongkok. Jika menilik Kejuaraan Dunia 2017 yang digelar Oktober di Kazan, Rusia, Lindswell sukses meraih emas di nomor taijiquan. Pesaing terdekatnya datang dari Vietnam dan Jepang. Yakni, Tran Thi Khanh Ly dan Shiho Saito yang masing-masing meraih perak dan perunggu. Mundur sebulan sebelumnya. Pada Agustus 2017, di ajang SEA Games, perempuan yang berjuluk Ratu Wushu Asia Tenggara tersebut tampil moncer. Dia meraih emas menyingkirkan Agatha Chrystenzen Wong (Filipina) dan Audrey Chan Yee Jo (Malaysia). \'\'Ya mudah-mudahan deh, Lindswell bisa mengulangi prestasi emasnya,\'\' terang Susyana. Felda Elvira Santoso, atlet yang turun di nomor changquan (tangan kosong) menyatakan persaingan di nomor yang dia ikuti jelas melibatkan Tiongkok. Dari negeri asal wushu itu, lawan tangguh Felda adalah Qi Xinyi. Delegasi Hongkong, Geng Xiao Ling, juga menjadi ancaman Felda. Apakah status sebagai tuan rumah menjadi beban bagi Felda? \"Untuk hal begini tidak boleh dijadikan beban ya, karena kalau kami semakin memikirkan beban semakin tidak bisa bermain lepas,\" ujar atlet asal Surabaya itu. Di sektor putra, Achmad Hulaefi diharapkan mampu menjadi kuda hitam. Setidaknya, dia mampu bersaing dalam perebutan medali medali dari nomor chanquan dan gunshu (toya). Tahun lalu, dia juga moncer. Hulaefi meraih satu perak di SEA Games dan dua perak di Kejuaraan Dunia. Di sisi lain, nomor sanda juga memberikan angin segar. Sepanjang tahun ini, tim tarung menorehkan hasil positif. Pada turnamen Moskow Wushu Star Februari lalu, mereka mampu membawa pulang 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Tiga emas disumbang oleh Rosalina Simanjuntak (48 kg putri), Selviah Pertiwi (52 kg putri), dan Yusuf Widianto di kelas 56 kg putra. Manajer tim wushu Novita optimis anak-anak didiknya mampu mempersembahkan yang terbaik di multievent empat tahunan se-Asia itu. \'\'Bermain di negeri sendiri tentunya menambah semangat dan meningkatkan motivasi para atlet,\'\' ucapnya. Gengsi sebagai tuan rumah juga menjadi harga mati untuk meraih prestasi terbaik. (nap/han/na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: