Kawal Air Sampai Subuh, Wabup Supendi Pimpin Penyelematan Tanaman Padi
INDRAMAYU – Wakil Bupati Indramayu, Supendi, meminta seluruh jajarannya segera turun ke lapangan dan mencari solusi untuk mengatasi bencana kekeringan. Tak hanya memberikan instruksi, orang nomor dua di jajaran Pemkab Indramayu itu pun ikut terjun memimpin upaya penyelamatan tanaman padi dari ancaman gagal panen. Bersama jajaran terkait, Supendi mengawal pendistribusian air tanpa gilir giring untuk ribuan hektare tanaman padi wilayah Kecamatan Kandanghaur, Losarang dan Gabuswetan. Tiga kecamatan yang berada di wilayah pantura Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) menjadi daerah prioritas untuk diselamatkan dari ancaman gagal panen. Seperti yang dilakukan kemarin, aksi pengawalan air berlangsung dimulai sejak sore Rabu (1/8) hingga Subuh, Kamis (2/8). Sejumlah saluran serta pintu air diwilayah Kecamatan Anjatan, Sukra, Bongas, Gabus Wetan dan Kandanghaur tak luput dari pengecekan. Wabup Supendi pun sampai harus bermalam di pintu air. Setelah dipastikan air terdistribusi sampai kewilayah Kandangahur, selanjutnya Wabup Supendi menggelar rapat koordinasi bersama para Camat, Danramil, Kapolsek, Kuwu dan Kelompok Tani (Poktan) untuk sama-sama memanfaatkan air dengan sebaik mungkin sehingga seluruh sawah di tiga kecamatan ini terairi semuanya. “Manfaatkan dan kawal terus pendistribusian air untuk tiga kecamatan yang menjadi prioritas penyelamatan ini. Supaya tanaman padi petani tidak gagal panen, jangan sampai puso,” tegas dia. Wabup Supendi menjelaskan, pengawalan distribusi air ini memang semestinya harus dilakukan. Diapun mengaku sudah terbiasa melakukannya sejak ketika menjadi Camat. Bukan kebetulan, wilayah kerjanya saat menjadi Camat merupakan daerah yang selalu mengalami krisis air setiap musim kemarau. “Dulu bareng sama kuwu, lurah dan kelompok tani. Kalau sudah masuk musim tanam gadu, itu Camat ada tugas tambahan jadi pimpinan kawal air. Ternyata sekarang sudah jadi wakil bupati juga masih begitu. Tidak apa-apa, ini sudah menjadi tugas dan kewajiban kita semua demi petani,” terang dia. Pengawalan air, tambah dia, juga berdasarkan hasil rapat kordinasi pengelolaan air yang telah digelar sebelumnya. Sesuai hasil kesepakatan bersama akan dilakukan pengegelontoran air dari Bendung Rentang sejak titik Bt 15 sd 21 selama 7 hari sejak tanggal 1 Agustus ke Kecamatan Kandanghaur, Gabuswetan dan Losarang tanpa gilir giring. Mulai tanggal 8 Agustus 2018 jadwal gilir giring kembali seperti kesepakatan semula. BBWS Cimanuk Cisanggarung menjamin alokasi volume debit air dari Bendung Rentang sebesar 25 m3/detik dan dialirkan ke saluran induk Sindupraja sebesar 33 m3/detik. Waktu pergiliran air Bendung Rentang latihan dayung tetap tidak berubah dari kesepakatan semula. Kemudian jajaran Kodim 0616/Indramayu melalui Danramil terkait melakukan pengawasan peggelontoran air ke 3 kec selama 7 hari dan melakukan pengawasan gilir giring sejak tgl 9 Agustus dan seterusnya. Danramil wajib melaporkan hasil pengawasan air tersebut setiap hari melalui WAG Pajale Indramayu. Dandim menugaskan para Danramil untuk bertindak tegas terhadap oknum mafia air dan bila diperlukan lakukan tangkap tangan. INASGOC berkomitmen untuk mematuhi waktu latihan dayung dengan disiplin sesuai jadwal yg telah disepakati. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: