Ironis, Tempat Pengolahan Sampah tapi Tidak Berfungsi
INDRAMAYU-Program pembangunan tempat pengolahan sampah (TPS) dari pemerintah di sejumlah desa di Kabupaten Indramayu seperti tidak berfungsi maksimal. Padahal pemerintah sudah menopang peralatan untuk keberlangsungan pengelolaan TPS. Berbagai alasan mulai dari tak adanya dana untuk mengolah sampah, sampai pergantian struktur pemerintah desa yang baru, menjadikan fungsi TPS tidak maksimal. Sehingga bangunan TPS hanya sebagai bangunan kosong, tidak digunakan sesuai fungsinya. Seperti yang ada di Kecamatan Sukagumiwang. Setidaknya di Desa Gedangan, Desa Gunungsari, dan Desa Bondan, terdapat bangunan TPS. Namun, dalam perjalanannya bangunan itu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya karena alasan anggaran. Padahal sudah ditopang dengan peralatan yang dibantu pemerintah. Seperti bangunan TPS di Desa Gedangan yang sebelumnya berjalan. Namun, seiring perkembangannya, fungsi TPS mengalami kemunduran. Penyebabnya, faktor anggaran untuk pengelolaan sampah yang dianggap minim. Sampai pada akhirnya bangunan TPS tak lagi berfungsi. Kini bangunan TPS kosong tak berpenghuni. Paling jauh, bangunan kosong itu sesekali menjadi tempat bekumpul musyawarah masyarakat desa. Nadi (44) salah satu warga Desa Gedangan, yang sebelumnya mengelola TPS, kini tak lagi. Hal tersebut salah satunya disebabkan tak adanya anggaran yang dapat digunakan untuk operasional pengelolaan sampah. Karena menurutnya, pengelolaan sampah dibutuhkan pendanaan yang cukup agar bisa terus berjalan. Selain itu, adanya faktor pasca pemilihan kepala desa yang membuat dirinya tak lagi menjadi pamong desa. \"Memang faktor utama yang dapat mengembalikan fungsi tempat pengolaan sampah berjalan yaitu terkait anggaran,\" kata Nadi kepada Radar Indramayu. Nadi menceritakan, dulu sempat sampai kirim sampah untuk didaur ulang ke wilayah Cirebon. Tapi karena sumber anggarannya tidak jelas, pengelolaan sampah kembali mandek.\"Karena ketika kita mengelola dengan menggunakan dana BUMDes, ada aturan tak membolehkan. Ya, pada akhirnya ketika sudah lagi bagus-bagusnya, down (mandek, red) lagi,\" ujar Nadi. Senada diungkapkan tokoh masyarakat Sukagumiwang, Suparna (55). Menurutnya, bangunan TPS di sejumlah desa di Kecamatan Sukagumiwang tak lagi berfungsi. Dirinya sangat menyayangkan, mengingat TPS yang dikelola dapat menjadi cara untuk mengatasi sampah di desa. \"Harus benar-benar diawasi dan terus dibina olah dinas terkait. Jangan sampai tak berjalan. Itu kan sama saja menyia-nyiakan anggaran pemerintah,\" ujarnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: