Gempa Lombok Berpusat di Darat, Kenapa Sempat Dikabarkan Potensi Tsunami?

Gempa Lombok Berpusat di Darat, Kenapa Sempat Dikabarkan Potensi Tsunami?

Sejak dini hari, gempa susulan terus terjadi usai gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang kawasan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). \"Hingga pukul 00.00 WIB sudah ada sekitar 73 gempa susulan di Lombok. Kemudian pukul 01.00 WIB sudah ada sekitar 80 gempa susulan, dan pukul 02.00 WIB ada sekitar 100 gempa susulan,\" kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Hary Djatmiko. Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter (SR) di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) menimbulkan potensi tsunami, meski pusat gempa berada di daratan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memaparkan soal gempa bumi yang terjadi, 5 Agustus 2018, di timur laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pusat gempa berada di laut, di mana sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api berumur tersier hingga kuarter, sedimen dan metamorf tersier sampai pra-tersier. \"Pada endapan yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi,\" dikuti dari keterangan tertulis dari PVMBG Gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) tersebut sampai membuat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami. Tetapi, selang kurang dari dua jam, BMKG mencabut peringatan itu Kenapa tsunami bisa terjadi padahal gempa di darat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: