Kekeringan Dorong Kenaikan Harga Gabah
INDRAMAYU- Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Indramayu khususnya bagian barat memengaruhi harga gabah. Harga gabah mulai terkerek naik. Jika sebelumnya berada di kisaran Rp 4.700-Rp 5.000 per kilogram untuk gabah kering giling, kini mengalami kenaikan menjadi Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per kilogram. Kemungkinan harga gabah ini akan terus meningkat hingga jelang panen raya musim gadu. Salah seorang petani, Warnita (52) mengatakan, kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah terutama di Indramayu bagian barat membuat harga gabah mengalami peningkatan. “Kekeringan ini di satu sisi merugikan petani yang mengalami gagal panen. Tapi bisa disebut menguntungkan bagi petani yang memang lahannya aman-aman saja. Karena harga gabah terus naik,” ujarnya. Kekeringan yang membuat sejumlah lahan gagal panen, akhirnya berdampak pada ketersediaan gabah. Akibatnya, para pencari gabah kelabakan. Mereka pun mulai mencari-cari petani yang baru panen atau memiliki gabah dan berani membeli dengan harga tinggi. “Seperti hukum pasar, ketika stok terbatas sementara permintaan tinggi, pasti harganya naik,” jelasnya. Senada diungkapkan petani lainnya, Marsadi (44). Peningkatan harga gabah di musim gadu ini diakuinya memang sudah selayaknya terjadi. Selain karena stok gabah yang sedikit, di musim kemarau petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan pasokan air. Baik untuk pompanisasi ataupun membuat sumur. “Saya juga dengar untuk harga gabah di Indramayu kota sudah mencapai Rp 5.300 per kilogram. Ya wajar mengalami peningkatan. Walaupun memang harga itu tergolong tinggi, tapi tidak sebanding dengan kerja keras petani dalam mengolah lahan selama musim kemarau,” ujarnya. Marsadi memrediksi, harga gabah akan terus mengalami peningkatan hingga panen raya terjadi di seluruh wilayah Indramayu. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: