Hewan Kurban Harus Sehat dan Sesuai Syariat

Hewan Kurban Harus Sehat dan Sesuai Syariat

CIREBON - Mendekati Hari Raya Kurban, Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon menggelar pelatihan pemotongan hewan kurban, kemarin (9/8). Kegiatan tersebut diikuti 70 peserta yang terdiri dari DKM se-Kota Cirebon, perwakilan sekolah, dan rumah sakit. Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Drh Hj Maharani Dewi mengungkapkan kegiatan ini rutin digelar setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Adha. Dalam kegiatan tersebut peserta mendapatkan materi mengenai syarat pemotongan hewan kurban secara Islami dari MUI dan teknis memilih hewan kurban yang memenuhi syarat. Memperlakukan atau menangani hewan kurban sampai proses pemotongan hingga pembagian daging hewan kurban. \"Selain memberikan materi, peserta juga langsung praktik memotong hewan kurban,\" tuturnya. Ia mengimbau kepada masyarakat Cirebon khususnya yang sudah mengikuti pelatihan ini agar bisa melaksanakan pemotongan hewan kurban sesuai syariat yang diterapkan. \"Selain sesuai syariat, perhatikan juga kesehatan hewan. Ketika sudah dipotong daging pun harus diperhatikan agar layak dikonsumsi. Yakni harus menjadi daging yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH),\" pesannya. Sementara itu, dosen FKH IPB dan peneliti Halal Science Centre IPB, drh Supratikno MSi PAVet menerangkan ada berbagai hal yang harus diperhatikan dalam memilih hewan kurban hingga memotong dan membagikan. Dari mulai pembelian, harus memenuhi persyaratan yakni seperti gigi hewan kurban sudah lepas (musinah), tidak sakit, dan cukup gemuk. \"Saat ini masih ada masyarakat yang membeli hewan kurban karena ukuran saja, padahal aspek lain perlu diperhatikan,\" terangnya. Lalu, dari penanganan aspek kesejahteraan hewan kurban harus diperhatikan. Hewan kurban tidak boleh tersiksa, mulai dari tempat penampungan yang harus memiliki atap, cukup makan, dan cukup minum. \"Meskipun saat akan disembelih hewan kurban harus dipuasakan dari makan, namun saat sudah dibeli hewan kurban harus sejahtera,\" ungkapnya. Sedangkan dari proses penyembelihan, hewan kurban harus disembelih dengan pisau yang sangat tajam. Maksudnya agar mengurangi rasa sakit dan harus dilakukan oleh juru sembelih yang ahli atau sudah memiliki sertifikat JULEHA. \"Disembelih harus dengan sempurna, jangan belum mati lalu sudah dipisahkan kakinya atau dikuliti,\" terangnya. Usai dipotong, dalam mengemas daging kurban juga perlu diingat untuk menggunakan plastik foodgrade. Hindari menggunakan kresek hitam atau berwarna lain. Hal ini dikarenakan daging memiliki sifat menyerap dengan cepat, sehingga jika dibungkus dengan kresek bisa menyerap zat kimia atau zat berbahaya lain yang terkandung dalam kresek tersebut. \"Segera bagikan daging kurban yang telah dipotong ke masyarakat. Lebih dari 4 jam, daging harus sudah masuk freezer atau dimasak. Maksudnya agar tak tumbuh mikroba atau bakteri pembusuk yang menyebabkan penyakit,\" sarannya. Kabid Pertanian dan Peternakan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Herry Renaldi SPT menambahkan pemeriksaan hewan kurban juga akan dilakukan pihaknya. Pemeriksaan akan dimulai dari H-7 hingga H+1. \"Adapun saat 3 hari tasyrik kami memantau langsung proses pemotongan hewan kurban,\" jelasnya. Untuk data tahun lalu, jumlah hewan kurban yang dijual ada sekitar 5.000 domba/kambing dan sekitar 300 sapi. \"Setiap tahunnya angka tersebut selalu berfluktuatif,\" terangnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: