Warga-Ormas di Kanci Segel Pembangunan Tower, Kenapa?

Warga-Ormas di Kanci Segel Pembangunan Tower, Kenapa?

CIREBON-Warga Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura dan sejumlah ormas menyegel pembangunan sebuah tower di desa tersebut. Penyegelan dilakukan karena massa menilai, pembangunan tower kurang sosialisasi dan perizinannya diragukan. Salah satu Aktivis Cirebon Timur, Rizky Pratama kepada Radar Cirebon mengatakan, jika warga dan sejumlah ormas sepakat menyegel pembangunan tower tersebut, karena menduga ada hal belum dilakukan oleh pihak investor yang mendirikan tower di wilayah tersebut. “Saya sebagai warga tentunya protes, pembangunan tower ini minim sosialisasi. Kita juga tidak melihat plang atau papan informasi jika pembangunan tower ini sudah mendapatkan restu dan izin pemkab. Apalagi warga sekitar tidak ada yang dilibatkan dalam proses perizinan,” ujar Rizky kepada Radar Cirebon. Menurutnya, beberapa hari lalu, pihak perwakilan investor datang dan berusaha meminta tanda tangan warga dan pihak desa lainnya, namun ditolak karena seharusnya proses itu dilakukan sebelum pembangunan dimulai. “Yang kita sanksikan itu, karena pembangunan ini minim sosialisasi. Kita juga menolak investor yang tidak mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku di Kabupaten Cirebon. Ini juga harus ditelusuri oleh dinas terkait, sudah sejauh mana perizinannya. Apakah sudah semuanya ditempuh? Kalau sudah terbit izin, kenapa sampai sekarang masih ada gejolak di masyarakat? Tentu ada yang salah di sini,” imbuhnya. Sementara itu, salah seorang warga bernama Heryanto, kepada Radar Cirebon menuturkan, jika pihaknya akan menyegel lokasi pembangunan tersebut sampai ada kejelasan atau pernyataan dari pihak terkait jika pembangunan tower tersebut sudah sesuai dan sudah mengikuti ketentuan yang berlaku. “Saya minta plangnya dipasang, apakah pembangunan itu sudah mengantongi izin dari pemkab atau belum? Saya juga minta ada sosialisasi yang dilakukan. Warga butuh pemahaman, kita akan segel sampai ada kejelasan terkait pembangunan tower tersebut,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: