Petani Diimbau Patuhi Jadwal Tanam
INDRAMAYU – Kepatuhan petani untuk menaati jadwal tanam serta penggelontoran air irigasi teknis masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu. Pasalnya, sebagian petani masih mengabaikan aturan, sehingga dapat merusak sistem yang sudah disepakati. Wakil Bupati Indramayu, Supendi mengakui hal itu. Krisis air pada musim gadu tahun ini dirasakan paling parah dialami para petani di Bumi Wiralodra. Salah satu faktornya, karena belum patuhnya para petani menaati jadwal tanam. Pembagian air irigasi pun menjadi terganggu. “Petani kita belum disiplin. Baik dalam mentaati jadwal tanam maupun jadwal gilir air, padahal itu sudah ditetapkan,” ungkap Supendi saat kunjungan kerja di Kecamatan Bongas, Rabu (15/8). Karena itu ke depannya, wabup Supendi meminta petani untuk mematuhi jadwal tanam serta pembagian air yang sudah disepakati guna menghindari risiko kerusakan tanaman karena faktor musim. Terutama saat musim tanam gadu tiba. Menurut dia, wajar jika terjadi kegaduhan tatkala terjadi krisis air. Sebab mayoritas masyarakat Indramayu sangat mengandalkan sektor pertanian untuk kehidupan sehari-hari. Dari hasil tanaman padi yang mereka tanam. Demikian pula dengan Pemkab Indramayu beserta jajaran terkait. Dibuat kelabakan tatkala petani menjerit butuh air untuk sawah-sawah mereka. Karena itu, bersama stakeholder terkait ikut langsung melakukan berbagai upaya penyelamatan dari ancaman gagal panen. Bahkan jajaran TNI dan kepolisian ikut dilibatkan. Tapi upaya itu kadang tidak menuai hasil optimal. “Sehingga kembali kepada para petani itu sendiri. Ke depan harus disiplin, patuh pada apa yang sudah ditetapkan. Kondisi yang terjadi sekarang ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua,” tandas dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: