Viral, Video Karnaval Siswa TK Berkostum Cadar dan Senjata Mainan di Probolinggo

Viral, Video Karnaval Siswa TK Berkostum Cadar dan Senjata Mainan di Probolinggo

Warganet dihebohkan dengan beredarnya video karnaval siswa TK di Kota Probolinggo, Sabtu (18/8). Video tersebut viral setelah adanya peserta yang disebut memakai pakaian serbahitam dan bercadar. Anak-anak polos itu juga menenteng senjata mainan. Salah satu pengunggah video karnaval tersebut adalah akun Facebook KataKita. Akun tersebut mengkritisi pakaian yang dikenakan peserta karnaval. \"Yakin Islam mengajarkan begini? Itu anak-anak lho udah diajari pegang senjata (meski mainan), berpakaian hitam, dan ditonton banyak orang. Silakan tanya psikolog, apa yang akan diperoleh atau ditanam ke anak-anak itu? Bandingkan dengan mainan perang-perangan sesama tetangga di rumah. Pantas 2030 Indonesia diramal bubar, bibitnya udah mulai tumbuh dari sekarang Karnaval TK di Kota Probolinggo tadi pagi.... #Probolinggo\" tulis akun tersebut. Dikonfirmasi JawaPos.com melalui sambungan telepon, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal membenarkan kejadian tersebut. \"Tadi kami sudah panggil Kadiknas dan pihak Kodim untuk mengklarifikasi soal pakaian tersebut,\" jelas Alfian. Peserta yang mengenakan pakaian cadar serba hitam berasal dari TK Kartika V 69 Kodim 0820 Probolinggo. Dari hasil pertemuan tersebut, Alfian menjelaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan maupun tindakan intoleran dari para peserta. Alfian menambahkan, tema karnaval adalah tentang kebudayaan. \"Jadi mereka (TK Kartika V 69, Red) cuma berusaha memanfaatkan properti yang sudah ada. Pakaian dan mainan senjata itu sudah lama mereka miliki. Kemudian dimanfaatkan untuk karnaval,\" tambah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2000 tersebut. Pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota Probolinggo telah meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut. \"Mereka tidak bermaksud untuk intoleran. Semuanya sudah klir,\" lanjutnya. Karnaval sendiri diadakan untuk menyambut HUT ke-73 RI. Karnaval berlangsung mulai pukul 07.00 WIB. Alfian menyebut total seluruh peserta berjumlah 158 orang se-Kota Probolinggo. Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu mengakui bahwa pihaknya tidak mengeluarkan izin karnaval. \"Kami hanya membantu pengamanan saja,\" tuturnya. Alfian mengimbau agar masyarakat tidak larut dalam perdebatan di media sosial. Permasalahan atribut siswa TK Kartika V 69 yang dianggap sebagai identitas teroris sudah diselesaikan secara kekeluargaan. \"Tidak ada maksud tertentu, hanya memanfaatkan kostum yang sudah ada. Kami imbau agar semua masyarakat tenang. Masalahnya sudah selesai,\" tegas Alfian. (did/ce1/JPC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: