Misteri Wanita Muda Saksi Kunci Diserangnya Anggota Polres Ciko oleh Orang Tak Dikenal

Misteri Wanita Muda Saksi Kunci Diserangnya Anggota Polres Ciko oleh Orang Tak Dikenal

Brigadir Angga Dwi Turangga terluka. Senjata api (senpi) yang biasa menemaninya bertugas pun raib. Anggota patroli Quick Respons (QR) Satuan Sabhara Polres Cirebon Kota itu diserang dua orang tak dikenal (OTK) menggunakan linggis di Jl Diponegoro, Kesenden, Kota Cirebon, Senin dini hari (20/8). Lokasi kejadian ini tepat di salah satu warung kopi di Jl Kesenden. Sang penjaga atau pemilik warung kopi itu wanita muda berinisial RA. Beberapa sumber koran ini mengatakan malam itu Angga bertandang ke warung kopi sekitar pukul 01.30. Sambil menikmati kopi, Angga dan RA yang berusia sekitar 23 tahun itu terlibat obrolan. Tapi, sekitar pukul 02.00, hal yang tidak diduga-diduga itu terjadi. Dua pria menggunakan sepeda motor tiba-tiba berhenti di warung itu dan melakukan penyerangan. Linggis pun melayang ke arah Angga. Polisi ini pun tak berdaya. Bahkan saat berusaha mengambil senpi, justru akhirnya senpi itu dirampas. Ibnu Pamungkas, salah satu saksi mencoba menceritakan kejadian itu kepada Radar. Ibnu merupakan ayah tiri dari wanita berinisial RA. Ia mengaku mengetahui peristiwa tersebut setelah RA menggedor pintu rumahnya sambil meminta tolong. Ibnu yang saat itu sedang tidur langsung keluar dan kaget mendapati Angga sudah mandi darah. “Anak saya (RA) ini punya warung di depan rumah. Korban (Angga, red) biasa ngopi dan makan siang di sini. Saya sendiri begitu keluar rumah lihat kondisi korban sudah berlumuran darah, tapi tidak pingsan. Ia masih kuat berdiri, tapi darah banyak sekali,” ujar Ibnu yang juga sehari-hari bekerja sebagai PNS di Kecamatan Lemahwungkuk. Ibnu sendiri tidak melihat kejadian yang mengakibatkan korban menderita luka parah pada bagian tangan dan kepala tersebut. Menurutnya, begitu melihat kondisi Angga butuh pertolongan medis, ia langsung mengambil sepeda motor dan membawanya ke rumah sakit. “Tadinya mau saya bawa ke RS Pelabuhan, tapi korban minta diantar ke RS Sumber Kasih. Katanya ada keluarga yang kerja di sana. Jadi saya antar ke Sumber Kasih pakai motor. Waktu itu masih sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik,” jelas Ibnu. Dari cerita RA, lanjut Ibnu, pelaku penyerangan menggunakan besi seperti pipa yang mirip linggis. Tapi, ia belum mengetahui persoalan tersebut secara utuh karena anaknya sepanjang siang kemarin diperiksa intensif oleh polisi. “Sesuai cerita anak saya, pelaku datang dari arah Krucuk. Langsung menyerang korban. Setelah itu mereka balik lagi ke arah yang sama (balik lagi ke arah Krucuk, red). Sebenarnya saya tidak tahu banyak karena posisi di dalam rumah. Yang tahu persis itu anak saya. Cuma sekarang posisinya masih di kantor polisi, lagi dimintai keterangan,” jelasnya. Ia juga menegaskan tak mengenali ciri-ciri kedua pelaku tersebut. “Apakah pelakunya pakai penutup wajah atau helm, atau pakai motor apa, saya tidak tahu. Saya sendiri tahu itu setelah keluar rumah karena anak gedor-gedor pintu rumah minta tolong. Tadi juga (kemarin, red) polisi yang datang sempat menunjukkan beberapa foto dari kameranya dan berusaha mencocokan ciri-ciri pelaku,” katanya. Sementara itu, Sugiarto alias Toto yang disebut-sebut ada di lokasi saat kejadian, justru membantah ketika dijumpai Radar. Ia mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian tersebut. Toto sehari-hari membuka usaha cuci motor dan mobil di samping warung kopi milik RA. Ia mengaku mengenal Brigadir Angga sebatas klien cuci mobil. “Malam itu korban datang lewat tengah malam, lengkap dengan mobil patroli, mengenakan seragam lengkap. Saya menemani sekitar 10 menit, terus pulang ke rumah. Di sini yang jaga ada karyawan saya,” papar Toto yang juga buka usaha  jualan kambing saat musim kurban. Toto pun mengaku sempat dimintai keterangan oleeh polisi. Namun karena tidak mengetahui kejadian, ia hanya diberi beberapa pertanyaan oleh penyidik di Polres Cirebon Kota. “Saya sampaikan kalau saat kejadian saya tidak di lokasi. Saya terlebih dahulu pulang ke rumah. Yang tahu banyak itu RA, dia yang dibawa polisi untuk dimintai keterangan. Setahu saya selama berjualan di sini, kalau jam-jam saat kejadian itu suasana sekitar sini sepi,” jelasnya. Hingga kemarin, polisi masih melakukan penyelidikan guna mengungkap motif di balik kejadian ini. Tak hanya penyidik Polres Cirebon Kota, kejadian ini juga mendapat perhatian dari Polda Jawa Barat. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: