Puluhan Layangan Beradu di Langit Lengkong
KUNINGAN - Para pemuda Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, punya cara unik untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia kali ini. Mereka menggelar festival layang-layang berukuran raksasa, akhir pekan kemarin. Bertempat di lapangan sepak bola desa setempat, puluhan layang-layang besar beraneka ragam bentuk dan tema mewarnai langit sore Desa Lengkong. Mulai dari bentuk ular naga, garuda, pesawat terbang hingga becak ditampilkan para peserta lomba. \"Lomba layang-layang ini yang kedua kali digelar dengan jumlah peserta mencapai 40 orang. Mereka bukan hanya pehobi layang-layang dari Desa Lengkong, tapi juga dari beberapa daerah tetangga salah satu yang terjauh dari Cidahu,\" kata panitia Festival Layang-layang Irfan Fauzi yang juga Ketua Karang Taruna Lengkong kepada Radar. Menurut Irfan, terselenggaranya lomba layang-layang ini sebagai ajang kompetisi para pehobi layang-layang yang banyak digandrungi warga Lengkong. Selama ini, kata dia, kesenangan warga terhadap layang-layang hanya disalurkan sekadar untuk mengisi waktu luang tanpa menghasilkan apa-apa. \"Sudah menjadi hal yang biasa setiap musim angin seperti sekarang, warga Lengkong membuat layang-layang ukuran besar yang dikenal dengan sebutan petengan kemudian menerbangkannya di lapangan atau di sawah. Bentuknya macam-macam dan sangat bagus, sehingga memunculkan ide di kalangan pemuda untuk menggelar festival layang-layang tahun kemarin dan berlanjut sekarang,\" kata Irfan. Adapun beberapa kategori penilaian dalam lomba layang-layang tersebut, kata Dedi, di antaranya melihat dari unsur seni, keindahan dan yang terpenting bisa terbang. Tak sedikit layang-layang tersebut mempunyai keunikan dan bentuk indah, namun saat diterbangkan ternyata mogok maka, kata Irfan, tidak bisa terpilih sebagai juara. \"Hadiahnya cukup menarik, berupa trofi dan uang pembinaan untuk para pemenang. Bagi yang tidak terpilih sebagai juara, juga ada door prize untuk mengobati kekecewaan mereka,\" ujar Irfan. Sementara itu Dedi, salah satu peserta lomba dari Cidahu membuat layang-layang dengan tema pesawat terbang. Untuk membuatnya, Dedi mengaku, menghabiskan delapan lembar kertas minyak dan dikerjakan selama satu hari satu malam. \"Keunikan layang-layang pesawat saya, di bagian bawah dipasang klotokan dari kaleng biskuit. Saat terbang dan baling-baling berputar akan menggerakkan pentol memukul kaleng sehingga menimbulkan bunyi terdengar seperti suara tembakan,\" kata Dedi. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: