Facebook Kembali Ingatkan 4 Juta Penggunanya, Ada Apa?

Facebook Kembali Ingatkan 4 Juta Penggunanya, Ada Apa?

Kasus penyalahgunaan data Facebook lagi-lagi mencuat di permukaan. Terbaru, Facebook dikabarkan akan memperingatkan 4 juta penggunanya yang juga sempat terhubung dengan aplikasi MyPersonality. Demikian disebutkan Facebook melalui laman blog-nya, An Update on Our App Investigation Sebagaimana dikutip radarcirebon.com dari Facebook is warning 4 million users that another app may have mishandled their data, VP Facebook Ime Archibong menyebut, aplikasi ini aktif sebelum 2012, dan kini sudah diblokir dari platform Facebook.\"Tidak ada indikasi aplikasi MyPersonality memiliki akses pada data milik orang lain (teman) pengguna Facebook, sehingga yang diperingatkan hanya pengguna yang memakai aplikasi ini,\" tutur Archibong dalam blog Facebook. Archibong dalam blog-nya menulis, Facebook curiga pada MyPersonality gara-gara pengembang aplikasi itu tidak mau diaudit oleh Facebook. Artinya, Facebook tidak bisa memastikan bagaimana aplikasi tersebut menangani data pengguna yang telah dikumpulkan. Bisa jadi, MyPersonality benar-benar telah melanggar ketentuan Facebook. Facebook sendiri telah menginvestigasi MyPersonality sejak April 2018, saat aplikasi ini diblokir dari platform. Pada Mei lalu, disebutkan aplikasi MyPersonality telah digunakan oleh 6 juta pengguna Facebook, di mana 40 persennya membagikan data mereka. Sebelumnya kasus serupa terkuak gara-gara skandal yang dilakukan oleh firma konsultasi politik Cambridge Analytica yang memakai data pengguna Facebook untuk kepentingan politik. Data pengguna didapatkan dari sebuah aplikasi bernama ThisIsYourDigitalLife. Pada aplikasi ThisIsYourDigitalLife, baik data Facebook pengguna maupun milik teman-temannya diduga dicuri dan disalahgunakan untuk firma riset politik. Selanjutnya, data tersebut dipakai untuk kepentingan politik yang terkait kampanye Presiden Donald Trump. Gara-gara hal tersebut, dikabarkan ada 87 juta data pengguna yang disalahgunakan. Facebook kemudian mengadakan audit terhadap aplikasi-aplikasi pihak ketiga. Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini juga memeriksa tiap aplikasi yang terintegrasi dengan jejaring sosial ini dulu dan sekarang. Tujuannya adalah untuk memastikan aplikasi maupun pengembangnya tidak menyalahgunakan atau menjual data pengguna Facebook yang dikumpulkan. Hal tersebut dianggap telah melanggar kebijakan Facebook. Dalam keterangan yang diterima Business Insider, disebutkan salah satu doktor University of Cambridge, David Stillwell, ditengarai merupakan orang yang membuat aplikasi ini. Menurut Stillwell, Facebook tahu semua hal mengenai MyPersonality. Bahkan pada 2009, Facebook menyebut MyPersonality sebagai aplikasi yang terverifikasi, Application Verification Program \"Makanya aneh kalau sekarang tiba-tiba Facebook menyebut tidak menyadari aplikasi MyPersonality dan percaya bahwa ada data pengguna yang telah disalahgunakan,\" kata Stillwell.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: