Jalan Raya Kadugede Ambles Akibat Pipa PDAM Pecah Mulai Dibongkar

Jalan Raya Kadugede Ambles Akibat Pipa PDAM Pecah Mulai Dibongkar

KUNINGAN - Amblesnya badan jalan akibat pecahnya pipa transmisi milik PDAM Tirta Kamuning di samping Masjid Baiturohman Kadugede, Minggu sore (26/8) langsung disikapi serius oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kuningan. Caranya, DPUPR melaporkan kejadian amblesnya jalan nasional yang menghubungkan Kuningan-Tasik itu kepada Proyek Peningkatan Jalan Nasional (P2JN) PPK 05 Cirebon-Tasik. Kemarin (27/8), tim dan P2JN datang langsung ke lokasi kejadian dan melakukan pengecekan di lapangan. Kedatangan tim disambut Plt Kepala DPUPR HM Ridwan Setiawan bersama Kabid Bina Marga DPUPR Apep Kusmara dan Kepala BPBD, Agus Mauludin. Dari hasil pengecekan di lapangan, mulai hari ini P2JN melakukan pengupasan lapisan aspal menggunakan alat berat. Aspal yang akan dikupas sepanjang 22 meter dan lebar 8 meter. “Tadi kami mendampingi Pak Agus, Kasubag TU P2JN PPK 05 Cirebon-Tasik melakukan pengecekan ke ruas jalan yang ambles. Pihak P2JN berjanji perbaikan akan dimulai besok (hari ini, red) dengan menggunakan alat berat. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengupasan lapisan aspal terlebih dulu. Ini untuk melihat lapisan tanah di bawah aspal apakah masih kuat atau memang harus dilakukan pengerukan,” terang Plt Kepala Dinas PUPR, Ridwan Setiawan, diamini Kabid Bina Marga Apep Kusmara di lokasi kejadian, Senin (27/8). Ridwan mengatakan, tidak bisa melakukan perbaikan karena ranahnya ada di pengelola jalan nasional. Sehingga begitu jalan nasional ambles, langsung melaporkannya ke P2JN selaku penanggung jawab jalan nasional Cirebon-Tasik. Dinas PUPR Kabupaten Kuningan hanya sebagai pendampingan saja di lapangan. “Yang datang itu Kasubag TU P2JN, Pak Agus. Kalau di tingkat kabupaten selevel sekretaris dinas. Mereka menggunakan dua mobil bersama tim yang melakukan penelitian. Intinya, penanganan kerusakan jalan ini kewenangan dari pengelola jalan nasional, dan akan segera diperbaiki,” tegas Ridwan yang juga menjabat Kepala Dinas Pertamanan, Pemukiman dan Pertanahan (DPRPP) tersebut. Menurut dia, pengupasan lapisan aspal perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah di bawahnya. Selain mengupas, tim juga akan meneliti kekuatan tanah di sekitar lokasi. Jika nantinya hasil penelitian lapisan tanah cenderung kuat, maka akan langsung dilakukan pengerasan dan pengasaspalan. “Tapi jika kontur tanahnya labil, solusinya bisa dibeton atau dikeruk. Itu baru bisa diketahui setelah lapisan aspalnya dikupas. Sebab bisa saja kontur tanahnya yang kurang memadai atau retak sehingga kurang mendukung ketika hanya diaspal kembali. Yang pasti, penanganannya juga skala nasional karena jalan ini milik nasional,” ujarnya. Kabid Bina Marga, Apep Kusmara menambahkan, pihak P2JN PPK 05 Cirebon-Tasik mulai aksi di lapangan dengan menurunkan alat berat untuk mengupasa jalan yang bergelombang akibat daya dorong air di bawahnya. Pihak P2JN juga langsung mengukur kedalaman buat pondasi jalan. “Ya langsung diukur kedalamannya untuk pondasi badan jalan. Terus apakah nantinya lapisan aspalnya nanti AC BC atau AC WC. Apa dengan cor beton. Semuanya masih dipertimbangan tergantung daru hasil setelah digali. Kami sendiri siap membantu kelancaran pelaksanaan di lapangan jika pihak P2JN memerlukan dukungan alat berat dan mesin gilas,” katanya. Menyangkut kondisi pipa transmisi yang pecah, Acep mengaku sudah mendapat informasi dari PDAM bahwa pengerjaan perbaikan pipa yang pecah sudah rampung dilaksanakan. Sehingga tim dari P2JN sudah bisa melakukan pengerjaan di lapangan. “Berdasarkan keterangan dari pihak PDAM, perbaikan pipa sudah selesai tadi pagi. Kami dan dari BPBD juga sudah mengecek ke lapangan. Dan ternyata sudah selesai. Ini berarti tim P2JN sudah bisa melakukan perbaikan di badan jalan yang ambles,” tukasnya. Seperti diberitakan, jalan nasional penghubung antara Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Majalengka kembali ambles. Terletak di dekat Alun-alun Desa Kadugede Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan tepatnya di sisi jalan samping Masjid Agung Kadugede, Minggu (26/8). Amblesnya jalur tersebut diduga akibat tekanan air yang tinggi dari dalam tanah sehingga meluapnya ke permukaan tanah. Alhasil, sejumlah kendaraan yang melintas dialihkan sementara melalui jalan lingkar Kadugede-Sukamulya. Amblesnya jalur nasional diakibatkan kebocoran pipa milik PDAM Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan. Air yang meluap ke permukaan tanah mengakibatkan jalan ambles dan menggenangi jalanan tersebut. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: