Mau Berwisata Plus Belajar Batik? Yuk, ke Ciwaringin Aja

Mau Berwisata Plus Belajar Batik? Yuk, ke Ciwaringin Aja

Selain kaya dengan destinasi wisata, Cirebon juga dikenal dengan batik tulisnya. Tidak komplit rasanya jika tidak berkunjung ke pusat batik. Kampung Batik Ciwaringin berada di Desa Ciwaringin, Kabupaten Cirebon merupakan gudangnya pembatik. Meski yang paling ternama adalah Kampung Batik Trusmi. Namun tanpa diketahui oleh banyak orang, di Cirebon memiliki kampung batik lain bernama Kampung Batik Ciwaringin. Di kampung ini terdapat  sekitar 40 pembatik yang memproduksi batik secara rumahan. Selain produksi batik, perajin pun memasarkan langsung batiknya di lokasi tempat pembuatan batik. Namanya saja kampung batik, tempat ini benar-benar kampung yang berisi rumah-rumah penduduk. Beberapa rumah ada yang ruang depannya disulap seperti galeri batik dengan memajang patung yang mengenakan kain batik. Namanya saja kampung batik, tempat ini benar-benar kampung yang berisi rumah-rumah penduduk. Beberapa rumah ada yang ruang depannya disulap seperti galeri batik dengan memajang patung yang mengenakan kain batik. Bahkan di beberapa rumah sesekali terlihat penduduk yang sedang sibuk dengan canting yang berisi cairan hitam serta lembaran kain bertopang bambu. Benar, mereka sedang membatik. Menurut Lancar Murti dari PT Indocement Tunggal Prakarsa, Kampung Batik Ciwaringin hanya memproduksi batik tulis. Selain mempoduksi batik tulis, salah satu keunggulan batik hasil produksi penduduk Kampung Ciwaringin adalah dengan menggunakan pewarna alam. Bahan pewarna banyak tersedia di kebun warga, seperti daun mangga, pohon mahoni hingga buah jengkol. https://twitter.com/Negeri_Sendiri/status/941634502576758790 Akibat menggunakan pewarna alam tersebut, maka warna-warna yang dihasilkan kain batik cenderung soft atau tidak terlalu terang. Sedangkan motif batik Kampung Ciwaringin banyak memunculkan gambar hewan dan tumbuh-tumbuhan. Lalu, bagaimana dengan harga? Proses pembuatan satu helai kain batik tulis memakan waktu cukup lama. Sekitar 15 hari hingga satu bulan. Maka tak heran jika harganya pun sedikit tinggi. Untuk batik yang menggunakan pewarna alam, dihargai sekitar Rp 250.000 sampai 500.000. Tertarik membeli? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: