Petani Ujung Gebang Indramayu Yakin Panen Tiga Kali karena Dampak Ini
INDRAMAYU – Lama dibiarkan mubazir. Air di Embung Tanjungpura bakal segera dinikmati para petani. Itu setelah, penampung air buatan seluas sekitar 3,3 hektare itu akhirnya mulai dilakukan revitalisasi atau diperbaiki Pemkab Indramayu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Penerima manfaat Embung Tanjungpura yakni para petani di wilayah pesisir pantai Desa Ujung Gebang, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, itu pun senang bukang kepalang. Optimalnya fungsi embung, mereka optimis bisa melaksanakan musim tanam dan panen tiga kali setahun. “Tidak seperti sekarang, tanamnya bisa tiga kali, tapi panennya hanya sekali,” ucap Mujahirin, petani setempat, Kamis (30/8). Kondisi itu terjadi, ungkap dia, lantaran air embung Tanjungpura tidak bisa dimanfaatkan, terutama saat musim kemarau. Pasalnya, embung yang seharusnya menjadi alternatif sumber air cadangan, sejak lama tidak berfungsi lantaran sudah tercampur dengan air laut. Hal itu dibenarkan Kuwu Ujunggebang, Kusnato. Asinnya air, ungkap dia, gara-gara pintu air embung di Bok Tanjungpura itu mengalami kerusakan, namun tak pernah diperbaiki. Kerusakan pintu yang berfungsi sebagai saluran pembuang air menuju Kali Sewo jika embung overload, sudah lama dilaporkannya kepada pihak terkait. Dengan kondisi seperti itu, tidak saja membuat keberadaan Embung Tanjungpura mubazir, tapi juga mengancam keberlangsungan hidup petani di Desa Ujunggebang. Sedikitnya 200 hektare areal persawahan tidak bisa terairi, ancaman gagal panen di musim gadu nyata didepan mata. “Sekarang alhamdulillah, embung sudah mulai diperbaiki,” kata Kusnato. Perbaikan dilakukan terhadap pintu 1 dan 2 atau pintu outlet dan inlet embung yang sebelumnya mengalami kerusakan. Tak cuma itu, dibuat pula jaringan irigasi sepanjang 200 meter ke arah timur untuk menyalurkan areal persawahan di Blok Lacem. Perbaikan juga dilakukan PUPR terhadap kondisi tanggul embung melalui peninggian dan pelebaran sepanjang 200 meter. “Rencananya akan dilakukan revitalisasi tahap kedua yaitu pengurasan dasar embung yang mengalami sendimentasi atau pendangkalan. Katanya sih tahun depan,” ungkap Kusnato. Revitalisasi Embung Tanjungpura, tambah Kusnato, direspons positif masyarakatnya, terutama para petani. Dia pun memberikan apresiasi kepada Pemkab Indramayu yang telah memerhatikan nasib petani di desanya yang benar-benar sangat berharap pasokan air dari Embung Tanjungpura. “Pemdes dan masyarakat Ujunggebang sangat berterima kasih kepada pemkab, terutama Dinas PUPR yang merespons segera perbaikan embung. Kami yakin, keberadaannya akan sangat bermanfaat dalam membantu memenuhi kebutuhan pasokan air di sawah, sehingga petani kami bisa lebih sejahtera,” tandas Kusnato. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: