Mualaf Perlu Pemberdayaan Ekonomi
CIREBON - Mualaf perlu mendapatkan perhatian, terutama dalam penguatan keimanan dan pemberdayaan ekonomi. Direktur Zakar Center, Anwar Musaddad menilai, dukungan untuk penguatan ini bisa dilakukan berbagai pihak terkait. Dukungan itu baik dari pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag), ormas Islam maupun pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) dan umat itu sendiri. “Memang perlu ada perhatian lebih. Kami juga tergugah untuk punya program mualaf,” ujar Anwar, kepada Radar Cirebon. Anwar mencontohkan, saat ibadah kurban Zakat Center melakukan pembagian daging kurban khusus untuk mualaf dan kepada warga yang membutuhkan. Sayangnya, program untuk mualaf terhalang dengan pendataan. Jumlah mereka belum terdata dengan baik. “Memang ini sifatnya lebih personal. Tapi kalau ada datanya, program akan berjalan dengan baik,” tuturnya. Anwar menjelaskan, para mualaf ini memang harus terus didampingi penguatan keimanannya. Supaya mengenal dan memahami ajaran secara kaffah. Hal itu perlu dilakukan pendampingan. Di samping juga keinginan para mualaf untuk mempelajari Islam, mesti ada juga program pendampingan dari umat islam lainnya yang sudah lebih paham. \"Ke depan kita pengin masuk ke pemberdayaan mualaf,\" jelasnya. Zakat Center, lanjut Anwar, sebetulnya mulai melakukan pembinaan kepada para mualaf pada waktu Ramadan. Ke depan ia berharap bisa meningkatkan kea rah pemberdayaan ekonominya. Karena berdasarkan analisisnya di lapangan, banyak orang kemudian lemah di ekonomi. Dan itu rentan terhadap akidah mereka. Hal itu pula yang mendekatkan mereka kepada kekufuran. \"Makanya kita coba gabungkan program pengutanan keimanan dan ibadah dengan ekonomi. Ini penting,” tandasnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: