TPS Overload, DLH Mulai Angkut Tumpukan Sampah
CIREBON-Sejumlah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang mengalami penumpukan, mulai diangkut. Kendati demikian, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mesti kerja ekstra. Pasalnya, di beberapa lokasi sampah sampai luber ke jalan raya. Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan LB3 DLH Supriyanto S Sos MSi mengatakan, penumpukan sampah mulai diatasi. Semua armada DLH khususnya truk pengangkut sampah dikerahkan keseluruhan TPSS. \"Saya turun langsung memonitor dan mengevaluasi ke lapangan sampai semua sampah di TPSS terangkut,\" ujar Supriyanto kepada Radar Cirebon. Terkait keterlambatan pengangkutan sampah, Supriyanto mengakui ada permasalahan teknis. Sehingga dalam empat hari terakhir, armada tidak bisa melakukan pengangkutan dari TPSS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur. Kendati demikian, ia tak bersedia menyebutkan masalah teknis yang dimaksud. Baginya, yang terpenting semua TPSS sudah normal dan bisa menampung sampah kembali. \"Ke depannya mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi,\" tukasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, penumpukan sampah terjadi di hampir semua TPSS di Kota Cirebon. Namun yang parah adalah TPSS di Jalan Cipto Mangunkusumo. Sampah sampai meluber hampir menutup separuh badan jalan. Selain mengganggu, juga membahayakan pengendara. Pasalnya, pengendara yang terhalang tumpukan sampah secara tiba-tiba mengambil jalur kanan. Suwardi (55) seorang tukang gerobak sampah yang biasa membuang sampah ke TPSS Cipto mengatakan, sudah empat hari sampah belum angkut petugas. \"Biasanya tiap hari. Paling lama dua hari. Saya sampai susah membuang sampah. Kepaksa buang di pinggir jalan,” kata Suwardi. Demikian pula dengan H Harsono. Dia batal sarapan serabi di depan TPSS Kesambi. Pemandangan yang tidak enak dan bau tidak sedap membuatnya hilang selera. \"Ini bagaimana sampah sudah numpuk kok nggak diangkut. Ini orang di dalem LP (Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Kesambi) pasti juga kecium,” tuturnya. Tumpukan di sejumlah TPSS ini memang sudah dalam taraf mengganggu. Apalagi tumpukan sampah itu rata-rata sudah berumur empat hari. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: