Pemenangnya Adalah GanTeng

Pemenangnya Adalah GanTeng

MEDAN - Kemenangan Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi (GanTeng) menurut penghitungan cepat (quick count) diterima dengan lapang dada oleh pasangan peserta Pilgub Sumatera Utara yang lain. Secara sportif, beberapa pasangan mengucapkan selamat. Sebagai informasi, empat lembaga survei yang melakukan proses penghitungan cepat (quick cown) menunjukkan pasangan dengan nomor urut 5, GanTeng, mengungguli empat pasangan lainnya. Empat lembaga survei tersebut antara lain, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Puskaptis, Indo Barometer, dan Cyrus Network. Dari data-data yang dikumpulkan, Kamis (7/3), sampai pukul 18.00 WIB, menunjukkan perolehan suara Gatot-Erry tidak lagi terkejar oleh pasangan lainnya. Pasangan ini terus mendapat angka di atas 32 persen. Di posisi kedua dan ketiga, perolehan suara Effendi Simbolon-Jumiran Abdi saling kejar dengan pasangan Gus Irawan-Soekirman. Sampai pukul 18.00 WIB, seluruh data yang masuk di sejumlah lembaga survei belum sampai 100 persen. \"Teman-teman media sudah mengetahui dari penghitungan cepat, saya mengucapkan kepada Mas Gatot dan Bang Erry. Menurut hasil quick count (mereka) menang satu putaran,\" ungkap Gus Irawan saat jumpa pers di Gus Center di Jalan Pattimura, Medan, Kamis (7/3) sore. Gus Irawan juga mengucapkan terima kasih kepada tim relawan dan partai pengusung yang mempercayakan mantan Dirut Bank Sumut itu maju mencalonkan sebagai Cagubsu.\"Saya ucapkan terima kasih sebesar-sebesar atas relawan dan partai kualisi, yang sudah berupaya secara maksimal dalam Pilkada Sumut ini,\" ungkapnya. \"Saya dan Pak Soekirman sudah berlapangan dada menerima, begitu juga relawan harus berlapang dada dengan hasil penghitungan quik count yang sudah final ini,\" katanya. Gus Irawan juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah memberikan kontribusi kepada pasangan GusMan.\"Saya lapang dada dan siap untuk menerima keputusan dari KPU Sumut, saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak,\"ujarnya. Saat ditanya terdapatnya sejumlah pelanggaran Pilkada Sumut, apakah pasangan Gusman akan melakukan gugatan atas itu, Gus Irawan mengatakan tidak.\"Saya menerima keputusan dan hasil yang ada,\" tuturnya. Persis dengan Gus, Chairuman Harahap mengaku legowo terhadap hasil quick count. Disebutnya, hal itu merupakan realita yang harus bisa diterima oleh siapa saja yang mengikuti kompetisi. Namun, Chairuman mengaku tidak mau berkomentar banyak karena disebutnya kalau hasil quick count itu bukan hasil resmi. \"Belum bisa menjadikan hasil ini sebagai klaim kebenaran karena ada pihak yang lebih berwenang untuk menentukan hasilnya lalu mengumumkannya,\" ungkap Chairuman yang tampak begitu serius memperhatikan siaran quick count di televisi. \"Sebagai pemimpin, kita harus menghormati keputusan yang sesuai hukum dan azaz yang berlaku dan jangan diakali. Apapun hasilnya, harus bisa menerima dengan besar hati serta mendukung pasangan yang menang itu,\" tambahnya. Sementara Gatot kepada Sumut Pos (Radar Cirebon Group) mengucap terima kasih kepada warga Sumut atas hasil yang ditunjukkan quick count. Dia pun mengaku telah menerima ucapan selamat dari kandidat lainnya. “Barusan saya ditelepon Pak Chairuman dan Fadly, mereka mengucapkan selamat,” ujar Gatot. Demikian juga Gus Irawan yang memberikan ucapan selamat sekitar pukul 16.14 WIB melalui pesan singkat. Dalam pesannya, Gus mengharapkan Sumut  ke depannya menjadi lebih baik lagi. Gatot mengaku baru membaca sms dari Gus dua jam kemudian. Gatot pun  langsung membalas. ”Terim kasih, mohon doa dan dukungannya untuk kebersamaan membangun masa depan Sumatera Utara yang lebih baik,” begitu tulis Gatot dalam pesan pendeknya kepada Gus Irawan. SOLID DITENGAH BADAI Anggota DPR RI Fraksi PKS dapil Cirebon dan Indramayu, Drs H Mahfudz Siddiq MSi mengatakan, kemenangan GanTeng yang diusung PKS dan Partai Hanura ini mirip kondisi di pilgub Jawa Barat. Pasangan GanTeng dengan nomor urut  5 dalam berbagai survei selalu unggul, tapi dibayangi ketat pasangan calon lain. Tapi pada hari H, kata Mahfudz, pasangan calon dari PDIP menyalip ke posisi nomor urut  2. Ketatnya kompetisi ini juga diwarnai kampanye hitam untuk menyudutkan PKS dan pasangan calonnya, termasuk intimidasi pelemparan petasan ke salah satu kantor DPD PKS di Sumut. “Unggulnya pasangan Gatot-Erry ini, sekali lagi menunjukkan solidnya mesin politik PKS di tengah badai yang terjadi, juga tidak berpengaruhnya badai tersebut terhadap persepsi dan pilihan publik,” tandasnya. (gus/abd/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: