Haga Gabah Sentuh Rp 6.000/Kg
INDRAMAYU - Harga gabah terus mengalami kenaikan. Jika sebelumnya mencapai Rp 5 ribu per kilogram, kini harga gabah terus merangkak naik dan menembus Rp 6 ribu per kilogram. Kekeringan yang melanda di beberapa wilayah Indramayu dan tidak optimalnya hasil panen disebut-sebut sebagai penyebab kenaikan harga gabah. Kenaikan harga gabah ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan kenaikan harga gabah saat musim rendeng. Meski berada di kisaran Rp 5.600 hingga Rp 6 ribu per kilogram, harga gabah yang tinggi itu rupanya belum mampu mendorong kesejahtreraan petani. Mengingat, uang yang diterima petani untuk menutu pengeluaran ekstra di musim kemarau. Ya, di musim tanam gadu, petani di Indramayu dihantui kekeringan. Sebagian petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pompanisasi atau membuat sumur agar sawahnya tetap basah dan bisa dipanen. Tokoh petani di Kecamatan Tukdana, Casna (44) mengatakan di wilayahnya harga gabah kering giling mencapai Rp 5.500 per kilogram musim kemarau. Casna menyebutkan, harga gabah di wilayah Kecamatan Bangodua, untuk harga gabah kering giling (GKG) saat ini baru mencapai harga Rp 5.500 /kg. Dibandingkan harga sebelumnya mengalami kenaikan yang menggembirakan petani. “Memang naiknya signifikan. Tapi kalau dihitung-hitung, biaya produksinya juga tinggi karena petani harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk mengamankan air,” ujarnya. Dikatakan Bandi (50) petani asal Kecamatan Bangodua, harga gabah di wilayahnya sudah mencapai harga kisaran antara Rp 5.700- Rp 5.800 per kg. Sebelumnya harga gabah berada di kisaran Rp 5300/kg. “Cukup menggembirakan saya. Ini harga terbaik saat musim kemarau dan semoga saja bisa bertahan,” ujarnya. Namun sayangnya, kala panen musim rendeng, biasanya harga gabah menurun tajam. Sementara, Sukur (42) harga gabah yang terus meningkat disebabkan oleh beberapa faktor. Namun, cuaca menjadi salah satu faktor utama yang mengerek harga gabah. Kenaikan harga gabah, kata dia, berada di antara Rp 100 hingga Rp 500. Paling tinggi, gabah dijual Rp 6.000 Sukur pun berharap ada standar harga gabah. Mengingat, harga gabah selama ini sangat fluktuatif. “Kalau kemarau, harganya tinggi, tinggi banget. Tapi kalau hujan, harga gabah jatuh dan benar-benar anjlok,” jelasnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: