Lusa, Para Calon Sekda Kuningan Dites Wawancara

Lusa, Para Calon Sekda Kuningan Dites Wawancara

KUNINGAN-Berbagai tahapan sudah dilalui peserta seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pramata (JPT) sekretaris daerah (sekda) Kabupaten Kuningan sejak beberapa waktu lalu. Mulai dari tes pembuatan makalah, psikotes, tes kesehatan fisik, penyakit dalam hingga tes kejiwaaan yang dipimpin langsung oleh Direktur RSUD 45 dr Hj Titin Suhartini MKes. Di tahapan terakhir, para calon sekda yang berjumlah tujuh orang itu akan menjalani tes wawancara, yang akan dites langsung oleh tim pansel JPT, Rabu (19/9) mendatang. Lokasi tes wawancara ini sudah ditetapkan yakni di Hotel Horison Panawuan. Salah seorang peserta seleksi, Drs Ucu Suryana MSi tak memungkiri jika berbagai tahapan seleksi itu cukup menguras energi. Sebab, panitia seleksi menetapkan standar tinggi dalam tes. Sehingga setiap peserta dituntut untuk menyelesaikannya secara optimal. “Jujur saja, tes seleksi JPT ini pertama kali saya ikuti sejak menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Tahapan yang dilalui luar biasa beratnya. Apalagi tim pansel yang menggelar seleksi ini sangat profesional dan independen sehingga saya juga harus benar-benar dalam mengerjakan tes tersebut,” papar Ucu yang menjabat Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan tersebut. Dalam penilaiannya, konsep seleksi ini sangat cocok dan tepat bagi pejabat sebelum menduduki jabatannya. Alasannya, para peserta diharuskan memaparkan program dan konsep yang akan diusungnya jika kelak menduduki jabatan sesuai bidangnya. Terlebih di dalamnya ada psikotes di mana perilaku, karakter seseorang akan diketahui. “Saat mengikuti psikotes, kami semua harus menjawab ratusan soal yang dibagi menjadi sesi. Butuh konsistensi dalam menjawab. Sebab pertanyaan yang ada dalam psikotes tersebut hampir sama semua. Jawabannya juga harus konsisten. Jika jawabannya beda, tentu akan berpengaruh terhadap hasilnya,” terang dia. Untuk tes wawancara, Ucu mengaku sudah siap untuk mengikutinya. Dia tak mempermasalahkan padatnya jadwal tes wawancara yang akan dimulai pukul 7.30 WIB tersebut. Dia sendiri sudah mempersiapkan diri untuk mengikutinya, termasuk mempelajarinya dari buku. “Hari Rabu mendatang, tinggal tes wawancara saja. Saya pikir semua peserta juga sudah mempersiapkan diri, bukan hanya saya saja. Pada intinya, dalam seleksi ini saya harus mengerjakannya sebaik mungkin. Untuk hasil, saya menyerahkannya kepada Allah SWT. Yang terpenting di mana pun memegang jabatan, bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Kuningan,” tutur pria asal Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus itu kepada Radar Kuningan. Ucu juga tak terpengaruh dengan posisinya saat ini yang harus bersaing dengan besannya, Dr Deni Hamdani MSi. Meski sama-sama menjadi peserta seleksi open bidding sekda, dia tak menganggap besannya itu sebagai saingan. “Berjalan saja kok. Toh bersaing juga secara sehat. Saya dan Pak Deni tetap menjaga hubungan baik karena sama-sama besan. Bukan hanya dengan Pak Deni saja saya menjalin hubungan yang baik melainkan juga dengan peserta lainnya seperti Pak Ridwan, Pak Dian, Pak Taufik, Pak Agus, dan Pak Ukas. Mereka semua adalah sahabat,” ujarnya. Dia menambahkan, untuk hasil tes kesehatan, semuanya sudah diserahkan ke pihak sekretariat tim pansel. Dirinya tidak mengetahui hasil tes kesehatan meski sebelumnya memegang berkasnya. Selain tes kesehatan seperti diambil darah, pemeriksaan jantung, rontgen serta lainnya, ada juga tes penyakit dalam. “Setelah menjalani pemeriksaan penyakit dalam, saya diberi berkasnya oleh dokter pemeriksa. Tapi kan saya nggak ngerti bahasanya. Saya kemudian menyerahkannya ke tim pansel. Jadi, hasil dari pemeriksaan itu saya tidak mengetahuinya,” sebut Ucu. Sekretaris BKPDM H Rudi Setiawan SH MSi membenarkan jika tes wawancara seleksi terbuka JPT akan dilaksanakan Rabu (19/9) mendatang. Bahkan pihaknya mengingatkan kepada seluruh para peserta seleksi untuk datang tepat waktu yakni sebelum pukul 7.30 WIB. “Waktu tes wawancara sudah ditetapkan yakni tanggal 19 September. Tempatnya di Hotel Horison. Nanti akan dibagi dua, karena untuk menghemat waktu. Selesai tes wawancara, tim pansel open bidding yang akan menentukan siapa yang masuk tiga besar. Dan itu kewenangannya ada di tim pansel. Kami dari sekretariat tim pansel, hanya menyediakan tempat dan pendampingan saja,” katanya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: