Netralitas RRI tidak perlu diragukan
CIREBON-Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) sebagai media publik bersikap netral dan independent pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun depan, yang prosesnya berjalan beberapa hari lagi. Hal itu diungkapkan Kepala LPP RRI Cirebon Istugutari, seusai membuka kegiatan RRI goes to campus di Aula IAIN Syekh Nurjati, Rabu (19/9). Kegiatan ini mengusung tema \"Penguatan Netralitas dan Independen Radio Republik Indonesia Sebagai Lembaga Penyiaran Publik Dalam Memperkokoh NKRI\". RRI sesuai undang-undang harus netral, namun tetap memberikan ruang dan waktu bagi penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk melakukan sosialisasi dan menjadi narasumber. Dikatakannya, di tengah persaingan media saat ini RRI terus membuat terobosan-terobosan untuk bagaimana bisa diakses dalam masyarakat dengan tempo yang cepat salah satunya adalah melalui aplikasi RRI Play. \"RRI goes to campus juga ingin menghapus paradigma RRI tidak disukai kaum milenial. Itu salah, RRI telah mengakomodir dengan menyediakan programa 2 RRI. Disitu acara-acara yang yang menarik kawula muda disiarkan,\" jelasnya. Sementara Warek III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Drs H Farihin MPd menambahkan, netralitas RRI tidak perlu diragukan lagi. Eksistensinya dari jaman kemerdekaan hingga sekarang masih diperlukan dan dipercaya oleh masyarakat. \"Saya ucapkan terimakasih kepada RRI atas kedatangannya untuk memberikan pencerahan dan berbagi ilmu kepada mahasiswa kami,\" ucapnya. Di tempat yang sama Anggota DPR-RI Dave Laksono yang menjadi salah satu narasumber tamu menegaskan, konsistensi RRI salam menjaga netralitas dan independensinya patut diapresiasi. Pasalnya tidak setahun dua tahun, tapi sudah 73 tahun berjalan. \"Jadi netralitas dan independensi RRI merupakan perekat yang memperkokoh persatuan NKRI yang kita cintai ini,\" pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: