Hama “WBC” Serang Tanaman Padi Ketan Wilayah Anjatan
INDRAMAYU - Hama Wereng Batang Coklat (WBC) menyerang tanaman padi varietas ketan di wilayah Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Petani pun dibuat pusing tujuh keliling. Pasalnya, kendati sudah disemprot menggunakan obat-obatan insektisida, hama wereng tak bisa dikendalikan. Upaya terakhir, mereka memanfaatkan bahan bakar minyak (BBM) solar untuk pembasmian. Tak mengherankan, sejak beberapa hari terkahir sejumlah SPBU di sana, kebanjiran konsumen dari kalangan petani. “Gak mati-mati disemprot. Terpaksa pakai solar,” ucap Walijah, petani asal Desa Kopyah, Kecamatan Anjatan kepada Radar saat antre di SPBU Anjatan, Minggu (23/9). Ia mengaku tak habis pikir mengapa hama wereng hanya menyerang secara masif pada tanaman padi varietas ketan. Sementara tanaman padi jenis lainnya relatif aman-aman saja. Serangan hama WBC mulai terjadi ketika padi ketan dalam meratak atau usia antara 60-75 hari setelah tanam (hst). “Seminggu ini mulai mengganas. Dicoba pakai solar mati, ya sudah pakai solar terus,” katanya. Kepala BPP Kecamatan Anjatan, Khasan SP membenarkan ganasnya serangan hama WBC hingga membuat petani kelabakan. Meski tidak dianjurkan, langkah petani menggunakan solar, karena mereka prustasi wereng tak bisa pergi dari tanaman padinya. Pihak BPP beserta UPTD Pertanian dan POPT sendiri sudah dan terus menggencarkan pengendalian hama WBC melalui gerakan semprot masal. Sejauh ini, sasarannya baru beberapa desa yakni Wanguk, Bugis dan Lempuyang. “Wilayah pertanian sawah di Kecamatan Anjatan ini termasuk endemik serangan WBC sehingga menjadi sumber inokolum populasi wereng,” ungkap Khasan. Karena itu, pihaknya bersama UPTD Pertanian, POPT dan para penyuluh sebelumnya telah melakukan sosialialisasi sekaligus imbauan agar petani tidak menanam padi varietas ketan pada musim tanam (MT) gadu. Sebab varietas ketan ini memicu serangan hama terutama WBC terhadap tanaman padi di sekitarnya. Namun sayangnya, varietas ketan tetap menjadi favorit untuk ditanam petani karena berharga tinggi dan produksi hasil panennya banyak. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: