Festival Kue Bulan Ajang Kumpul dengan Anggota Keluarga

Festival Kue Bulan Ajang Kumpul dengan Anggota Keluarga

CIREBON-Ratusan warga Tionghoa hadir mengikuti festival kue bulan yang digelar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Cirebon di Hotel Intan, belum lama ini. Pengurus PSMTI Cirebon Halim Eka Wardhana mengatakan, kegiatan festival kue bulan 2018 ini adalah salah satu kegiatan kebudayaan Tionghoa yang selalu dirayakan oleh keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Berdasarkan riwayat, kata Halim, kegiatan ini selalu dilaksanakan saat bulan purnama. Di mana posisi bulan saat itu paling dekat dengan bumi. Tidak hanya sebatas itu, sambung Halim, festival kue bulan juga dijadikan ajang berkumpulnya para anggota keluarga dengan menyantap kue yang berbentuk bulat terbuat dari olahan tepung dan diisi dengna berbagai macam rasa. Semakin modern, kata Halim, bentuk kue ini makin beragam unik, inovatif, meriah dan isinya pun lebih beraneka rasa. “Kita menamakannya tong ciu pia yang menjadi cikal bakal kue sopia bakpia dan lain-lain yang sekarang sudah meluas dikenal di Indonesia,” ujarnya. Diungkapkan Halim, peserta yang hadir kurang lebih 400 pengunjung , dan tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. “Panitia sudah antisipasi dengan konsumsi yang berlebih dan akhirnya habis,” kata Halim. Pihaknya juga menyiapkan menu makan malam bubur ayam, bihun kuah plus bakso ayam, kue tong ciu pia, kopi susu, teh manis, dan air mineral. Dan di panggung dimeriahkan acara tarian dan nyanyian tradisional dan modern. “Acara yang unik adalah basuh kaki. Sepuluh orang tua yang duduk di atas kursi dan dengan air di baskom serta handuk dicuci kakinya oleh salah satu keturunannya. Acara ini biasanya cukup sacral karena merupakan perlambang bakti anak atau cucu terhadap orang tua. Untuk acara ini terasa khidmat dan haru,” pungkas Halim. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: