Evakuasi Korban Tsunami Palu ke Makassar dan Manado
WARGA korban gempa dan tsunami Palu, terutama yang mengalami luka parah, dievakuasi ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan Manado, Sulawesi Utara. Evakuasi itu harus dilakukan agar warga bisa mendapatkan perawatan medis secara intensif. Hal itu terungkap saat Presiden Jokowi mengunjungi para korban yang mengungsi sekaligus dirawat di rumah sakit darurat yang berada di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, kemarin. Di rumah sakit darurat tersebut, sedikitnya ada 23 pasien yang ditemui Presiden dan disapa satu per satu. Jokowi juga terlihat mendengarkan langsung keluhan-keluhan dari pasien sekaligus berupaya membesarkan hati mereka agar sabar menghadapi cobaan ini. “Ibu tenang, kita selesaikan satu-satu. Semua yang perlu perawatan yang lebih serius, segera kita rujuk ke Makassar,” ujar Jokowi di sela perbincangannya dengan para pasien. Presiden Jokowi memang kembali turun meninjau lokasi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Dalam kunjungannya itu, Jokowi mengatakan proses penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan daerah lain di Sulteng saat ini masih dalam tahapan evakuasi. Menurutnya, proses evakuasi akan terus diselesaikan agar seluruh korban yang ada bisa diangkat. “Proses evakuasi. Tadi (kemarin, red) di Petobo juga proses evakuasi. Memang tahapan kita ini pada tahapan evakuasi. Di sini di Hotel Roa-Roa juga diperkirakan masih ada 30 korban yang ada di dalam,” kata Jokowi saat meninjau lokasi terdampak gempa dan tsunami di Hotel Roa-Roa, Kota Palu, siang kemarin. Usai meninjau lokasi evakuasi di Hotel Roa-Roa, Jokowi dan rombongan melanjutkan peninjauan ke lokasi terdampak gempa di Kabupaten Donggala. Dalam perjalanan, Jokowi sempat berhenti dua kali untuk menyapa masyarakat yang berada di sisi jalan serta membagikan biskuit. Bahkan, Jokowi sempat berbincang dengan warga di tenda pengungsian. Dalam kunjungan yang kedua ini, Jokowi mendapati setidaknya sudah 40 persen listrik yang tadinya mati total kini sudah menyala, meski bukan dari gardu-gardu tapi dari genset-genset sedang maupun kecil. Sementara sejumlah tim dari PLN yang dilaporkan terdiri atas 500 orang sudah mulai melakukan perbaikan jarangan listrik yang sempat lumpuh pasca gempa. Sedangkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan logistik, saat ini kebutuhan tersebut sudah didistribusikan ke sejumlah lokasi terdampak gempa. Khusus untuk BBM, Presiden menegaskan sudah berangsur normal. Jokowi juga mengakui, memang masih ada tempat-tempat yang belum terjangkau karena masih dalam proses. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berharap percepatan penanganan korban dan wilayah terdampak gempa ini dapat segera selesai. Selanjutnya, pemerintah ingin menghidupkan kembali perekonomian warga yang terhenti setelah bencana. ”Saya sampaikan ke Pak Gubernur agar mereka (masyarakat) diajak, diimbau untuk buka toko, pasar lagi, sehingga aktivitas ekonomi bergerak kembali,” katanya. KEMENDAGRI KIRIM TIM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengirimkan Pejabat Eselon, I, II, dan III dan 25 orang staf serta para Praja IPDN berjumlah 100 orang secara bergilir. Mereka akan ditempatkan di Pemda Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi. Tugas para pejabat untuk memastikan dan mendampingi pemerintah daerah setempat menjalankan pemerintahan dan sekaligus memberikan semangat. Tim Pendampingan Kemendagri berangkat Rabu (3/10) pagi menggunakan Pesawat Hercules TNI. Kepada mereka, Mendagri Tjahjo Kumolo berpesan niatkan untuk mengabdi demi bangsa dan negara, demi kemanusiaan. Tjahjo menegaskan Tim Pendampingan Kemendagri harus mandiri ketika bertugas di daerah bencana. ”Jangan sampai membebani pemerintahan daerah setempat, jangan pinjam kendaraan pemda, jangan minta makan ke pemda. Pak Eko Subowo (Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan) sudah punya data tempat kos-kosan. Tim bisa sewa kos-kosan yang murah,\" ujar mendagri. Tjahjo menuturkan, kondisi logistik di daerah bencana cukup memprihatinkan. Pengalaman kunjungannya pada Sabtu dan Minggu (29-30/9) lalu, untuk saat ini yang dibutuhkan adalah air mineral dan kue kering. “Mi instan atau beras juga harus dimasak, listrik mati, BBM tidak ada. Jadi lebih baik yang mudah untuk dikonsumsi,\" katanya. (HRM/FIN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: