PJU di Jalan Wahidin Jadi Polemik Proyek DAK

PJU di Jalan Wahidin Jadi Polemik Proyek DAK

CIREBON-Persoalan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp39 miliar kembali jadi sorotan. Pengaspalan dan pelebaran di Jalan Wahidin, yang disertai memasang tiang  dan lampu penerangan jalan umum (PJU) ditengarai tidak sesuai standar. Kepala UPT PJU Dinas Perhubungan (Dishub) Dodi Rochdiat tidak tahu menahu terkait pemasangan PJU. Saat perencanaan proyek DAK juga tidak diundang untuk diajak berkoordinasi. Baru setelah proyek itu mau berjalan, mereka menghubungi. \"Dari dishub sebenarnya tidak tinggal diam, kita pernah menegur pelaksana proyek di lapangan. Spek PJU yang dipasang konvensional,\" ujar Dodi,  kepada Radar Cirebon. Spek konvensional ini mulai ditinggalkan pemerintah kota. Seharusnya yang dipasang adalah PJU dengan menggunakan LED. Ini bukannya tanpa alasan, penggunaan lampu konvensional lebih mahal dalam pembayaran listriknya. Bila dihitung sekitar Rp25 juta setiap bulannya. Sedangkan bila menggunakan lampu LED hanya Rp2 juta saja. Setelah pihaknya menegur dengan alibi yang kuat, akhirnya mereka mengakomodirnya, dengan mengganti lampu konvensional 250 Watt menjadi lampu LED 90 Watt. Dodi pun merinci, trotoar median Jalan Wahidin yang mempunyai p tanjang 1,2 km itu, bisa dipasang sebanyak 70 tiang PJU. Dengan pemasangan lampu LED kanan kirinya sebanyak 140 titik. Sementara yang kurang disetujuinya adalah jarak antar tiang PJU yang mencapai 18 meter. Sedangkan jarak ideal antar tiang PJU itu sekitar 40 meter. PLN juga punya standar yang sama terkait jarak ini. \"Saya bisa membayangkan, jarak antar tiang yang berdekatan, ditambah lampu LED 90 Watt. Sudah dipastikan Jalan Wahidin menjadi jalan yang paling terang di Kota Cirebon,\" tukasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: