Walah, Enam Anak Terkena Demam Berdarah

Walah, Enam Anak Terkena Demam Berdarah

CIREBON–Jika biasanya penyakit DBD (Deman Berdarah Dengue) kerap ditemui saat musim penghujan karena kondisi kelembaban dan genangan air --yang mempercepat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti-- tapi tidak kali ini. Terhitung dari bulan Februari sampai Oktober saat musim kemarau, tercatat ada enam  anak di Desa Bunder Kecamatan Susukan dilarikan ke rumah sakit karena terjangkit penyakit mematikan itu. Kemarin, Pemkab Cirebon melalui Pemdes Bunder melakukan fogging atau pengasapan yang bertujuan untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti di sekitar 50 rumah warga dan bangunan taman kanak-kanak (TK). Tindakan tersebut dipicu sebelumnya pada akhir September, seorang anak berinisial FR (9) dirawat di rumah sakit akibat terjangkit penyakit DBD. “Ada warga yang terkena DBD dan dirawat di RS Arjawinangun. Pihak rumah sakit mengeluarkan surat yang disampaikan ke pemerintah desa dan puskesmas setempat untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke pemerintah kabupaten untuk dilakukan pengasapan atau fogging. Guna mencegah penyakit serupa terulang lagi, khususnya di Desa Bunder,”  papar Aripin Kuwu Desa Bunder kepada Radar Cirebon. Menurut data yang diperoleh Radar Cirebon dari Puskesmas Bunder setempat tercatat sebanyak enam anak selama bulan Februari sampai Oktober dirawat di rumah sakit DBD. Untungnya tidak sampai ada korban meninggal dunia dan hanya dirawat di rumah sakit selama beberap hari. Ke enam anak tersebut yakni NW (13) Blok Sabrang Wetan, SF (6) Blok Tumaritis, BB (11) Blok Ki Fajar Jaya, DF (8 bulan) Blok Tonggo, FR (9) Blok Tonggo, dan Ridho (8) warga RT 2. Direncanakan dalam waktu dekat, pemerintah desa bekerja sama dengan puskesmas akan melakukan pengecekan kamar mandi dan pembagian abate gratis guna menghambat perkembangan nyamuk. “Untuk waktunya masih kita matangkan. Insya Allah hari Minggu (7/10) akan dilakukan pengecekan kamar mandi dan akan ada pembagian abate secara gratis kepada warga guna meminimalisasi kejadian serupa terulang kembali,” ujar Aripin. Pihak puskesmas setempat juga mengimbau kepada warga untuk melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan gerakan 3M plus yaitu menguras tempat yang sering di jadikan penampungan air seperti bak mandi, menutup tempat yang dijadikan tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas tidak terpakai yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. “Untuk warga diimbau untuk melaksanakan PSN dengan mempraktikkan 3M Plus yaitu menguras, menutup, dan mengubur. Karena fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Jika seandainya jentik nyamuk tidak diupayakan dilakukan pencegahan PSN dengan 3M plus maka nyamuk-nyamuk akan tumbuh lagi,” ujar Wawan selaku bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Bunder. Sebenarnya dari bulan Februari sampai Oktober 2018, fogging sudah di lakukan selama 3 kali di Desa Bunder guna membasmi nyamuk penyebab DBD itu. “Dan hari ini (kemarin, red) adalah kali ketiga dilaksanakan di Desa Bunder,” imbuh Popoh selaku pemegang program DBD di Puskesmas Bunder. (ade gustaiana-magang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: