Jembatan BPP Jatibarang Makin Rusak Parah
CIREBON - Dua tahun dibiarkan, kondisi jembatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jatibarang makin parah. Berbeda dengan kondisi tahun lalu, saat ini jembatan sudah tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua. Jembatan itu berlubang di berbagai sisi, bahkan rangka besinya sudah terlihat. Kondisi ini sangat membahayakan pegawai BPP ataupun pengunjung BPP mengingat jembatan itu menjadi satu-satunya akses jalan yang mungkin untuk dilintasi. Koordinator BPP Jatibarang, Oyot SP menjelaskan kondisi jembatan sebagai akses utama masuk ke kantor BPP, sudah mengalami kerusakan sejak dua tahun yang lalu. Sebelumnya, jembatan itu masih bisa dilintasi kendaraan. Namun semakin hari, kondisi jembatan semakin membahayakan. Oyot mengaku, dirinya sudah mengajukan bantuan perbaikan ke dinas terkait. Hanya saja, hingga saat ini belum ada realisasi. “Yang ada kondisi jembatan makin parah. Fondasi jembatan sudah bergeser dan rapuh. Besi bajanya sudah berkarat,” lanjutnya. Selama ini, pegawai BPP mencoba mengakali dengan memasang balok kayu agar jembatan tetap bisa dilintasi. Namun karena saat ini fondasi jembatan sudah sangat rapuh, tidak ada yang bisa dilakukan lebih banyak oleh pegawai BPP. “Sekarang boro-boro balok kayu, material dan fondasinya saja sudah rapuh,” jelasnya. Oyot mengaku sempat mendengar kabar jika perbaikan jembatan ini sudah dianggarkan. Namun, ia khawatir jika dilaksanakan tahun ini perbaikan jembatan tidak bisa direalisasikan mengingat kurang dari dua bulan lagi, tahun 2018 berakhir. \"Kabar terakhir dinas sudah menganggarkan, tentunya kami sangat berterimakasih, mudah-mudahan bisa terealisasikan secepatnya, saya khawatir bisa membahayakan pegawai ataupun orang lainnya yang bertamu ke BPP,\" ujarnya. Sementara, Sodikin sebagai kelompok tani yang sering berkunjung ke Kantor BPP Jatibarang, mengaku sering waswas ketika berkunjung ke BPP. Agar aman, ia memilih meninggalkan kendaraannya di pinggir jalan dan menyeberang dengan berjalan kaki. \"Sebenarnya bisa jalan memutar, tapi kondisi jalannya kurang baik karena jalan yang dilintasi adalah tanah tanggul. Kalau hujan berlumpur,” jelas Sodikin. Ia pun berharap jembatan itu bisa segera diperbaiki pemerintah. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: