Bersih-bersih Masjid Sambut Festival Tajug Nusantara

Bersih-bersih Masjid Sambut Festival Tajug Nusantara

CIREBON-Rangkaian Festival Tajug Nusantara dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN), bakal dipusatkan di Keraton Kasepuhan. Mengawali kegiatan ini, dilaksanakan Program Bersih-Bersih Masjid (BBM). Sejumlah masjid kuno peninggalan para wali menjadi sasaran aksi ini. Selasa (16/10), tim bersih-bersih masjid menyambangi Masjid Agung Keraton Kanoman. Sehari sebelumnya, tim yang sama membersihkan Langgar Agung Keraton Kasepuhan dan Masjid Pejlagrahan. Humas Pantia Festival Tajug Nusantara Didi Sunardi menyampaikan, ada sembilan masjid kuno peninggalan para wali yang bakal dibersihkan. Tujuannya untuk mengingatkan kembali peranan masjid dalam pengembangan syiar Islam saat era para wali sanga. Sembilan masjid itu diantaranya Langgar Agung Keraton Kasepuhan, Masjid Pejlagrahan, Masjid Agung Keraton Kanoman, Masjid Merah Panjunan, Masjid Pangeran Kejaksan, Masjid Agung Trusmi, Masjid Agung Kaliwulu, Masjid Sunan Gunung Jati, dan berakhir di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. “Kita membersihkan masjid sampai 18 Oktober,” ungkapnya. Dalam membersihkan masjid bersejarah tersebut, pihaknya menggandeng tim kebersihan yang profesional. Penanganannya tidak sembarang, mengingat bangunan masjid kuno harus ekstra hati-hati. Rencananya masjid-masjid tersebut yang bakal digunakan untuk pelatihan salat sempurna, lomba puji pujian dan adzan pitu, lomba tahfidz dan yang lainnya. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri pula oleh Presiden RI, Joko Widodo. “Puncaknya tanggal 22 Oktober, rencananya Presiden Jokowi akan hadir saat malam puncak acara di Alun-alun Kasepuhan,” tukasnya. Ketua Bidang Organisasi dan Peribadatan DKM Masjid Agung Keraton Kanoman H Apandi menyambut baik kegiatan bersih-bersih masjid yang bakal dipersiapkan dalam kegiatan Festival Tajug Nusantara. Ini sesuai dengan amanat dari para wali, untuk menjaga tajug dan fakir miskin. Yang menjadi bagian untuk melestarikan syiar Islam di Cirebon. Dikatakan Apandi, Masjid Agung Keraton Kanoman dibangun sekitar tahun 1930-an. Untuk pemeliharaannya, selama ini mengandalkan sumbangan keropak Jumat dan donatur. Dalam kegiatan bersih-bersih di Masjid Agung Keraton Kanoman, tim yang diturunkan ada sekitar 10 orang. Kehadiran mereka tentu sangat membantu. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: