Atlet Porda Kuningan Bakal Terima Kadeudeuh

Atlet Porda Kuningan Bakal Terima Kadeudeuh

KUNINGAN – Ketua KONI Kabupaten Kuningan Didi Sutardi sangat mengapresiasi dan bangga terhadap prestasi yang diraih atlet Kuningan yang tampil Porda Jabar 2018 di Bogor. KONI berterima kasih atas perjuangan kontingen Kabupaten Kuningan, yang telah berjibaku untuk meraih prestasi terbaiknya. Hasil kerja keras selama penyelenggaraan porda, yakni melesatnya posisi Kabupaten Kuningan di klasemen akhir perolehan medali yang menempati posisi ke 9. Naiknya peringkat di porda ini tentu sangat disyukuri pengurus KONI Kabupaten Kuningan. Terlebih di porda sebelumnya, Kuningan berada di posisi 16. “Sebetulnya kalau melihat pembinaan masing-masing cabor selama ini, saya sudah memprediksi nampaknya ada lah untuk mencapai target 10 besar ini. Di samping cabor-cabor lama yang cukup sering mendulang emas, tapi ada cabor-cabor baru yang mana mereka ini bagus dalam pembinaan. Sehingga memungkinkan memberikan kontribusi medali emas,” ucap Didi. Sejumlah cabor baru yang mampu meraih prestasi terbaiknya di antaranya berkuda, loncat indah, wushu, silat dan lainnya. Walaupun memang, ada pula cabor yang ditargetkan meraih medali emas, namun gagal meraihnya. “Tapi sebetulnya kita sudah memerhitungkan. Seperti atletik bahwa kita menargetkan 11 emas, tapi menurut perhitungan bisa lebih dari 11 medali emas. Alhamdulillah ternyata itu betul, atletik itu bisa mencapai 13 emas,” terang Didi. Bahkan menurut dia, kalau tidak ada kegagalan dari beberapa nomor dapat meraih emas lebih dari angka tersebut. “Kita kalah di estafet sehingga tidak dapat emas, namun peluang itu ada. Kemudian di nomor sprint 100 meter, kita berpeluang meraih emas tapi pada akhirnya hanya medali perak. Meski begitu, kami merasa bangga dan salut terhadap kerja keras para atlet dan pelatih sehingga bisa menembus 10 besar di porda. Atlet-atlet yang sekarang meraih medali, akan mendapatkan kadeudeuh dari Pemkab Kuningan yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” papar Didi. Didi mengakui, kompetisi para atlet khususnya di cabor atletik memang cukup berat. Bahkan harus siap berhadapan langsung dengan para atlet nasional. “Saya melihat kemarin anak-anak atletik, saya puas dengan prestasi tersebut. Saya sudah berbicara dengan anak-anak PASI, pokoknya jangan terus berpuas diri, kita perjalanan masih panjang. Mungkin saja empat tahun ke depan yang senior-senior itu prestasinya bisa menurun, sehingga kita mempersiapkan lapis yang di bawah khususnya yang senior,” katanya. Salah seorang atlet peraih emas pada SEA Games 2017, lanjut dia, yakni Eki Febri Ekawati mampu memecahkan rekor baru di nomor tolak peluru putri pada Porda Jabar 2018 sejauh 14 meter lebih. Sejauh ini, KONI terus mempersiapkan regenerasi atlet di setiap cabor agar prestasi tetap diraih kontingen Kabupaten Kuningan. Dalam catatan KONI, tambah dia, ada beberapa atlet sebagai generasi penerus, misalnya lontar martil putra itu ada Fahri, berhasil meraih perunggu. Lalu lontar martil putri ada Natasha, dan lari estafet juga ada Intan. Jika melihat event Porda 2022, untuk mempertahankan prestasi saat ini mungkin cukup berat. Karena itu, KONI akan evaluasi setiap cabor baik atletik, wushu, silat dan lainnya. “Jadi pada event yang akan datang itu cukup berat ya, kemarin saja untung kita ada tambahan dari atletik 2 emas. Kalau misalnya target hanya tercapai 11 medali emas saja, kita mungkin peringkatnya 11, sebab di sana ada Karawang dan Kota Cirebon, jadi sama-sama saling mengejar raihan medali emasnya,” ungkap Didi. Semula, KONI ingin Kabupaten Kuningan di atas Kabupaten Tasikmalaya. Karena waktu itu Kabupaten Tasik masih 19 emas. Tapi begitu Kuningan meraih 20 emas, tahu-tahu Kabupaten Tasik sudah 23 emas, sehingga sulit mengejarnya. “Akhirnya kita waspadai dengan Kota Cirebon dan Karawang, sebab kita sudah 20 emas, Kota Cirebon masih 16 emas dan Karawang 18 emas. Saya kalau terkejar sama Karawang, kita kalah karena medali peraknya itu cukup banyak,” tutupnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: