Santriwati Buntet Asal Bekasi Hilang, sejak Jumat Belum Ada Kabar

Santriwati Buntet Asal Bekasi Hilang, sejak Jumat Belum Ada Kabar

CIREBON – Zulfa Khairani Nur Fadhilah (12), santriwati Buntet Pesantren Cirebon asal Bekasi, hilang.  Sejak Jumat (19/10) hingga berita ini dipublikasikan, Zulfa belum ada kabar. Suhendra dan keluarganya kalut bukan kepalang. Warga Karang Setia Kecamatan Karangbahagia, Bekasi, itu langsung meluncur ke Cirebon ketika mendapatkan telepon dari pengurus Pesantren Nadwatul Ummah Buntet, putri sulungnya dikabarkan hilang. Suhendra pun berusaha tetap berprasangka baik terkait kabar yang diterimanya tersebut. Dia berharap, putrinya belum jauh pergi dan masih bisa ditemukan lagi. “Saya dapat kabar dan langsung datang ke Cirebon, saya berusaha mencari keberadaan anak saya berdasarkan keterangan dan informasi dari pihak pondok dan warga sekitar,” ujar Suhendra saat dihubungi Radar Cirebon melalui sambungan teleponnnya, Senin (22/10) sekitar pukul 14.40 WIB. Suhendra mengaku sempat mencari ke berbagai tempat, salah satunya pasar di daerah Sindanglaut. Dia juga mencari jejak Zulfa Khairani Nur Fadhilah melalui beberapa teman-temannya, namun belum membuahkan hasil. “Selain ke pasar, saya juga cari ke tempat-tempat lain. Saya nggak begitu hapal namanya. Karena saat pencarian saya diantar sama santri dari pondok. Posisi saya sekarang sudah di Bekasi lagi. Saya sudah lapor ke polisi di sana (Cirebon, red),” tuturnya. Zulfa sendiri menurut Suhendra, dari kelas VII di Cirebon tanpa ada kerabat satu pun. Anak sulung dari tiga bersaudara tersebut baru sekitar lima bulan berada di Cirebon. Zulfa berada di pondok pesantren tidak memegang alat telekomunikasi sama sekali. “Komunikasi dengan saya itu seminggu yang lalu. Tidak ada yang aneh. Tidak ada masalah. Yang ada saat itu di telepon dia minta dibawakan baju batik untuk peringatan kegiatan hari santri di pondok. Selama di pondok anak saya tidak bawa HP, kan kalau di pondok dilarang pegang HP,” jelas Suhendra. Suhendra pun tidak mengetahui motif dan apa yang membuat putrinya pergi dari pondok pesantren. Ada beberapa kemungkinan saat ini yang terjadi. Di antaranya Zulfa saat tengah berkunjung ke rumah temannya atau sedang dalam perjalanan pulang ke Bekasi. “Apa pun kemungkinan itu harapan saya yang penting dia sehat dan selamat. Segera ditemukan. Saya khawatir dia berniat pulang tapi tidak tahu jalan dan nyasar. Sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut. Posisi saya di Bekasi dan menunggu perkembangan dari kepolisian,” bebernya. Sementara itu, Kapolsek Astanajapura AKP R Nana Ruhiana kepada Radar Cirebon menuturkan, jika laporan kehilangan santri yang beredar di media sosial benar adanya. Menurutnya laporan tersebut dibuat langsung oleh orang tua yang bersangkutan. Saat ini pihak kepolisian sedang melakukan upaya pencarian terhadap Zulfa. “Mohon bila ada warga yang melihat segera hubungi Polsek Asjap,” katanya. Dalam data kepolisian, Zulfa Khairani Nur Fadhilah memiliki ciri-ciri berperawakan kurus, tinggi sekitar 45 cm (145?), berat badan 35-40 kg, warna kulit sawo matang. Selain itu, santri kelas VII MTS NU Buntet Pesantren itu memiliki tahi lalat di pipi kanan. Saat itu, Zulfa menumpang ojek dan diantarkan ke pasar di daerah Sindanglaut dengan alasan akan ada yang menjemput. Namun hingga Minggu (21/10), Zulfa belum kembali hingga orang tuanya membuat laporan ke polisi. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: