Tindak Tegas Pangkalan Gas Nakal

Tindak Tegas Pangkalan Gas Nakal

KUNINGAN – Pemerintah daerah melalui Bagian Ekonomi Setda Kuningan menindak tegas bagi pangkalan gas ukuran 3 kilogram atau gas melon, jika terbukti menyalurkan gas kepada yang bukan berhak. Bahkan tahun ini, pemerintah daerah melalui Pertamina menutup dua pangkalan yang kedapatan menjual gas melon kepada perusahaan besar. “Kita sudah ada penindakan, kemarin dalam hal ini Pertamina setelah direkomendasikan oleh kita, itu menutup dua pangkalan. Ditutup karena menyalahgunakan, harusnya untuk masyarakat kurang mampu, nah ini malah disuplai ke perusahaan besar,” kata Kabag Ekonomi Setda Pemkab Kuningan Toto kepada awak media, Selasa (23/10). Sebelum ditutup paksa, pihaknya telah berupaya untuk memperingatkan kepada pangkalan tersebut agar tidak menyalurkan gas melon kepada perusahaan besar. Namun akibat peringatan tidak dijalankan, maka pemerintah daerah terpaksa melakukan tindakan tegas. “Kita sudah berupaya memberi peringatan satu kali, tapi masih saja begitu, pas yang kedua kalinya kita bawa ke pihak Pertamina. Datang ke tempat itu, dan bisa dibuktikan bahwa pangkalan itu menjual ke perusahaan besar,” tegasnya. Terlebih kata Toto, tindakan tegas itu dilakukan terhadap dua pangkalan gas melon yang ada di Kuningan. Kedua pangkalan tersebut dihentikan operasionalnya akibat ulah nakalnya tersebut. “Makanya kita melakukan sidak ke pabrik-pabrik tahu, pabrik roti, maupun toko-toko yang penghasilan di atas Rp1,5 juta per bulan, itu kan tidak boleh. Tetapi jika penghasilan di bawah Rp1,5 juta itu boleh,” ujarnya. Ketersediaan gas melon sendiri lanjutnya, saat ini masih aman dan terkendali. Bahkan, tidak ada gejolak kenaikan harga sekalipun kini rupiah melemah terhadap dollar. “Alhamdulillah pasokan gas aman, kondusif, dan terkendali. Sampai saat ini tidak ada keterlambatan distribusi gas, semua ter-cover dengan baik. Harga juga tetap segitu, dan saya pantau di setiap daerah tidak ada yang mengeluhkan soal kelangkaan gas,” ungkapnya. Pihaknya menyebut, dapat mentolerir penjualan harga gas melon sampai di angka Rp20 ribu per tabung, itu maksimal. “Tapi kalau di lapangan itu bervariasi ada yang Rp17,5 ribu, ada juga yang Rp18 ribu, ada juga yang Rp20 ribu. Tapi kalau sudah di atas Rp20 ribu, kita akan sidak, kenapa bisa sebesar itu harganya,” tandasnya. Setiap hari kata Toto, distribusi gas melon ke wilayah Kabupaten Kuningan mencapai hampir 27 ribu tabung. Ribuan tabung gas melon itu disebar ke semua pelosok yang ada di Kabupaten Kuningan. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: